Cawanmu Cawanku, Ajak Namun Jangan Saling Beradu

Manusia tercipta layaknya cawan kecil. Baik buruknya cawan, tergantung isinya. Saat ia berada diladang bunga, maka tetesan madu dari lebah akan mengisi cawan itu. Saat ia menari didalam gua, maka kotoran burung akan memenuhi cawan itu. Bukan mudah membersihkan cawan, terlebih jikalau cawan itu sudah berkerak kerak akibat kotoran burung yang menumpuk. Nampaknya, agak salah apabila hendak memuliakan cawan kotor dengan cara ditumpuk oleh tetesan madu. Bukankah dia perlu dibasuh terlebih dahulu?. Ya, cawan itu perlu dibasuh, dibasuh sesuai derajat kotornya. Sampai ia benar benar bersih. Bukankah percuma apabila mengisi secanting madu kedalam cawan yang penuh dengan kotoran burung.

Namun kotoran burung didalam cawan tidak selamanya merugikan. Terkadang apabila kotoran itu sampai meluap-luap keluar cawan, dan jatuh ketanah, itu adalah berkah bagi tanaman yang berada disekitarnya. Secara tidak langsung kotoran itu telah menjadi stimulus bagi lebah pencari madu agar ia lebih rajin menanggul madu didalam bunga. Bukankah kotoran burung adalah unsur hara yang cukup baik untuk pertumbuhan tanaman, salah satunya bunga. Dan ketika bunga tumbuh subur didalamnya bersembunyi limpahan madu, maka itu adalah incaran sang lebah. Semakin banyak madu yang dibawa lebah, bukankah semakin banyak pula cawan cawan bersih itu terisi madu.

Namun apabila cawan kotor itu, terlalu lama dalam kekotorannya, dan terlalu penuh dengan kenajisan didalamnya. Bukankah cukup menyedihkan, bila kelak ia pecah dan hancur, sebelum ia dimuliakan. Ia pecah sebelum ada yang memungutnya kedalam lemari antik nan indah.

Hai, cawan penuh madu. Isyaratkan ia pada indahnya ladang bunga. Ajak ia dengan halus, dan lemah lebut, ajak ia kedalam ladang bunga, namun janganlah kau paksa ia, karena cawan itu mudah pecah.

Cawan madu, sungguh pelik pula apabila engkau terus menerus menahan madu didalam dirimu. Bukankah masih sangat banyak cawan kosong yang seharusnya kau bagi, lalu kau isi kembali dirimu dengan madu yang baru. Bukankah madu yang terlalu lama kau pendam bisa membuatnya basi dan menjadikannya racun oleh karena bakteri didalamnya.Maka sebarkanlah manisnya madumu, lalu isi kembali cawanmu dengan madu dengan madu baru yang segar.



0 comments: (+add yours?)

Post a Comment