Individu, Keluarga dan Masyarakat

0 comments

Keluarga adalah pokok penting yang fundamental bagi pembangunan individu secara personal. Maka dari itu, sifat dari anak pastilah mencerminkan sifat dari orang tuanya atau dari orang-orang lain yang dituakan dalam keluarga itu (misalnya kakek, nenek, dsb). Dari keluarga maka lahirlah beraneka ragam individu dalam hal karakteristik dan kebudayaan. 

Sama seperti pohon, jika bibit yang ditanam adalah bibit unggul, maka hasilnya juga akan baik.. begitupun sebaliknya.. oleh sebab itu, keluarga sangat besar andilnya dalam hal mengembangkan masyarakat suatu bangsa. Bangsa adalah kumpulan keluarga. Bisa dibayangkan jika dalam suatu bangsa, keluarga yang membentuknya itu berasal dari kualitas yang baik, maka besar kemungkinan dan pasti bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang baik. 

Lalu apa ukuran untuk menilai baik atau kurang baiknya suatu keluarga dalam proses membangun individu? Menurut pendapat saya, ada beberapa hal penting yang bisa menunjukkan ciri-ciri keluarga ideal guna pembentukan individu yang berkualitas baik.

Pertama, keluarga itu penuh dengan kasih. Kasih adalah bahasa universal yang membuat orang bisa menerima orang lain baik kekurangannya dan kelebihannya. Kalau di dalam diri keluarga itu ditanamkan unsur kasih, maka anak yang tumbuh dalam keluarga itu saat ia masuk ke dalam suatu lingkungan yang sebenarnya membuatnya bisa mengasihi orang lain yang membuat anak ini bisa menerima perbedaan yang nyata itu sebagai suatu hal yang indah dan dekoratif. Perbedaan tidak lagi dilihat sebagai konflik namun sebagai hal yang meperkaya pengetahuan.

Kedua, dalam keluarga yang juga penting adalah sikap terbuka, saling menghormati dan menghargai.Ketika setiap anggota keluarga bisa sadar akan kedudukan dan status masing-masing dalam keluarga, maka akan timbul rasa untuk menghormati satu sama lain.. Unsur ini penting sebagai bekal individu dalam terjun ke dunia masyarakat.

Dan keterbukaan dalam segala hal ini sangat perlu. Dari keluarga kita belajar untuk bersikap terbuka, memecahkan masalah dengan jalan demi untuk mencapai tujuan yang ideal. Jika dalam keluarga kita sudah membiasakan untuk bersikap terbuka, maka ketika individu harus terjun ke dalam masyarakat ia sudah tahu harus bagaimana dalam mengatasi konflik. Dengan sikap yang terbuka, kesalahpahaman bisa dicegah dan meminimalisir konflik

Unsur terakhir yang menjadi ciri dari keluarga yang baik adalah sikap saling menghargai dan memaafkan. Ini adalah sikap yang sulit untuk dilakukan. Terkadang dalam keluarga sering kali kita menuntut seseorang untuk menjadi apa yang kita inginkan, mengatur dan membatasi kebebasan seseorang. Dalam keluarga baik itu orangtua ataupun akan, keduanya harus saling menghargai. Apa yang menjadi keinginan dan prinsip masing-masing. Sudah sifat dasar manusia untuk selalu merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki atau apa yang diterimanya. Hal inilah yang seringkali membuat kita tidak bisa menerima kekurangan dan keterbatasan seseorang. Membuat kita menuntut lebih. Perlu disadari bahwa di dunia ini tak ada gading yang tak retak. 

Menghargai. Itu adalah bekal penting yang harus dilahirkan dalam keluarga agar kelak ketika kita sudah bisa menghargai keluarga kita sendiri, kita juga bisa menghargai orang lain, masyarakat lain dan bangsa lain.
Lalu, memaafkan. Manusia penuh dengan keterbatasan dan kekhilafan dalam hidupnya, oleh sebab itu memaafkan menjadi hal yang penting dalam keluarga sebagai tempat kita berlatih. Memang tindakan yang sudah kita lakukan tidak dapat dikembalikan pada titik nol. Maksudnya, setiap tindakan kita yang menyakiti orang lain pasti membuat orang lain pedih. Tapi, maaf itu perlu.
 
Setidaknya maaf dan memaafkan adalah sarana utama pendewasaan diri manusia sebagai individu yang berjiwa besar..

Belajar Menghargai Keputusan Bersama

3 comments

Keputusan adalah segala putusan yang telah ditetapkan atau disetujui. Keputusan juga berarti kesimpulan akhir. Jadi, keputusan bersama adalah segala sesuatu yang telah disepakati bersama untuk dijalankan bersama. Hasil keputusan bersama menjadi tanggung jawab bersama juga. Oleh karena itu siapapun yang terikat dan terkait dengan hasil keputusan harus menaatinya. Jika tidak ditaati, akan mendapatkan sanksi yang sudah disahkan bersama.

Suatu keputusan bersama dapat dihasilkan jika dilakukan dalam musyawarah yang sungguh sungguh. Keputusan bersama harus diterima dengan sikap terbuka dan ditaati. Keputusan bersama yang diambil harus ditaati dan dilaksanakan walaupun keputusan itu mengandung kekurangan. Keputusan bersama haruslah diterima dan dilaksanakan dengan kesungguhan hati, keikhlasan, dan kejujuran.
Bentuk-Bentuk Keputusan Bersama
 
1. Lingkungan Keluarga
Meskipun keluarga menjadi lingkungan pembentuk pribadi yangf baik, namun terkadang ada perselisihan pendapat yang berakibat pada pertengkaran. Agar perselisihan pendapat tidak menimbulkan akibat buruk, diadakan musyawarah keluarga. Contoh musyawarah untuk menghasilkan keputusan bersama di keluarga adalah sebagai berikut:
  1. Musyawarah menetapkan tata tertib keluarga
  2. Musyawarah untuk melaksanakan kerja bakti di rumah
  3. Musyawarah untuk rekreasi keluarga
Keputusan bersama antar anggota keluarga harus diterima dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Wujud pelaksanaan hasil musyawarah di lingkungan keluarga, antara lain:
  1. Menaati tata tertib keluarga
  2. Menjalankan tugas kerjabakti sesuai kemampuan
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan lingkungan masyarakat yang kedua setelah keluarga. Kehidupan bermasyarakat disekolah akan berbeda dengan di keluarga. Berbagai kepribadian murid dari beberapa lingkungan keluarga akan membaur disekolah. Pembauran ini sering memunculkan perselisihan dan kesalahpahaman. Untuk menghindari perselisihan dan hal hal buruk, diadakan musyawarah. Musyawarah dilakukan untuk menghindari perselisihan sehingga terbina kerukunan. Keputusn bersaman yang ada disekolah dapat dibedakan menjadi dua bentuk.
  1. Berbentuk Umum, keputusan bersama yang berbentuk umum artinya berlaku untuk siapa saja, baik itu warga sekolah, orang tua, wali murid, maupun masyarakat. Misalnya aturan tentang penggunaan fasilitas sekolah, aturan tentang penerimaan murid baru, aturan tentang kerja sama dengan instansi atau lembaga lain. 
  2. Berbentuk Khusus, keputusan bersama yang berbentuk khusus, artinya keputusan yang berlaku untuk kalangan tertentu saja. Misalnya, tata tertib perpustakaan dan aturan tiap tiap kelas.

3. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan lingkungan pergaulan antar sesama manusia yang memiliki berbagai perbedaan, seperti bahasa, agama, suku bangsa, dan adat istiadat. Pada setiap biasanya berlangsung suatu musyawarah. Musyawarah itu terutama menyangkut kepentingan masyarakat, seperti musyawarah pemilihan ketua RT, kerja bakti lingkungan, perayaan kemerdekaan, dan siskamling.

Musyawarah dilakukan untuk menghasilkan keputusan bersama.musyawarah hendaknya dilandasi semangat kekeluargaan sehingga hasil keputusan bersama dapat diterima seluruh warga. Dalam melaksanakan keputusan bersama, hendaknya saling membuka diri, mawas diri, dan enaati aturan di masyarakat. Sikap dan kesediaan untuk melaksanakan keputusan bersama sangat penting dalam membina dan mengembangkan sikap tolong menolong dan kekeluargaan.

Cara Pengambilan Keputusan Bersama
Pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama berbeda dengan pengambilan keputusan untuk kepentingan perorangan, karena pengambilan keputusan untuk kepentinagn bersama melibatkan bnyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan bersama:
  1. semua pihak mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi atau gologan
  2. semua pihak memahami dengan baik masalah yang dimusyawarahkan
  3. semua pihak menghormati dan menghargai perbedaan pendapat
  4. semua pihak harus menerima dengan lapang dada setiap kritik, usul, dan saran
  5. semua pihak harus menyadari bahwa keputusan yang dihasilkan adalah keputusan yang terbaik demi kepentingan bersama.
  6. semua pihak harus mampu menahan diri agar tidak memaksakan kehendak bila pendapatnya tidak diterima.
Dalam demokrasi pancasila, pengambilan keputusan bersama didasarkan atas asas musyawarah untuk mufakat dan semangat kekeluargaan. Pengambilan keputusan menurut demokrasi pancasila juga tidak tergantung hanya pada pendapat yang mendukung terhadap keputusan, tetapi didasarkan pada pendapat semua pihak terhadap masalah yang dihadapi.
Musyawarah untuk menghasilkan keputusan bersama memiliki tata cara dan persyaratan sebagai berikut:
  1. peserta musyawarah harus hadir sebelum musyawarah dimulai
  2. musyawarah bisa dimulai jika peserta telah mencapai kuorum.
  3. adanya susunan kepanitiaan, yang minimal terdiri dari ketua, notulis, serta peserta
  4. dalam musyawarah setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan harus menghargai pendapat orang lain
  5. pendapat yang disampaikan harus logis, tidak untuk kepantingan pribadi atau golongan, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain
Pengambilan keputusan bersama menurut sistem demokrasi pancasila pada dasarnya diusahakan menggunakan musyawarah untuk mufakat. Tetapi, apabila tidak mungkin, keputusan bersama dapat diambil berdasarkan suara terbanyak.

Melaksanakan Hasil Keputusan Bersama
Hasil keputusan bersama harus dilaksanakan dengan ikhlas dan dilandasi hati yang jujur. Dalam keputusan bersama tidak ada pihak yang kalah. Semua pihak adalah pemenang, karena keputusan bersama merupakan penyelesaian masalah untuk kepentingan bersama. Oleh karena itu, saat melaksanakan hasil keputusan bersama pihak harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. hasil keputusan bersama dilaksanakan dengan menjunjng tinggi harkat dan martabat manusia
  2. hasil keputusan bersama harus dilaksanakan dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
  3. hasil keputusan bersama harus dilaksanakan dengan memperhatikan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
Melaksanakan hasil keputusan bersama juga harus tetap berlandaskan pada asas kekeluargaan. Asas kekeluargaan pada dasarnya merupakan semangat untuk memikirkan dan memperhatikan kepentingan orang lain, sekaligus kepentingan bersama. Kekeluargaan merupakan suatu perilaku yang mencerminkan kerukunan dan kebersamaan, baik suka maupun duka. Semangat kekeluargaan dapat diwujudkan dengan memperlakukan orang sebagai saudara yang sama derajatnya.

Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan asas kekeluargaan dalam melaksanakan hasil keputusan bersama adalah:
  1. menciptakan kehidupan yang rukun berdasarkan kasih sayang
  2. mempererat tali persaudaraan bangsa
  3. menumbuhkan sikap saling menolong
Kehidupan bermasyarakat yang membaur tanpa membedakan suku, agama, dan golongan akan menciptakan suasana yang rukun, dan damai. Sikap ini merupakan cerminan semangat kekeluargaan dan dapat mempererat tali persatuan bangsa.

Roda (sebuah perenungan)

0 comments

Saat roda hidup berhenti sejenak, sebuah rasa bernama gundah terkadang melingkupi banyak pemikiran. Berada dalam situasi tidak menentu, membuat semua rasa menjadi tak menentu. Saat inilah sebuah fase ujian sebenarnya dimulai. Banyak kita yang terengah dan tidak kuat menghadapinya. Kekalutan menjadi sebuah alasan untuk bertindak di luar garis yang ada. Menabrak alam pikir hingga kita menjadi tidak beraturan dan kosong.

Saat inilah kontempelasi akan makna dibutuhkan. Menyendiri sejenak, sembari melantunkan doa pada-Nya, menjadi pilihan tepat untuk bisa menilai langkah-langkah yang sudah kita lakukan. Hikmahnya jelas akan mendekatkan pada-Nya. Hmm mungkin inilah bagian-bagian yang tidak kita sadari.

Detik ini adalah sebuah perenungan sobat, yah perenungan akan langkah-langkah yang kita lalui…. Selamat menikmati hidangan hidup yang luar biasa….

WAKTU

0 comments

Ini semua soal waktu
Sesuatu dimana kita mencoba untuk menetapkannya sebagai apa?
Sejarah yang menginspirasi dunia
Atau hanya debu yang tertiup dan menghilang dalam kefanaan?

Ini semua tentang waktu
Sesuatu yang kita coba manfaatkan sebagai apa?
Memaksimalkan diri menggegam dunia
Mengejar kebahagiaan nirwana
Menjalani keduanya
atau
Terbuang dari sisi dunia dan nirwana

Ini semua adalah waktu
Sesuatu yang kita coba untuk mengenangnya sebagai apa?
Sebagai gulali yang manisnya merasuk dalam hidup
Sebagai kopi tanpa gula yang pahitnya terekam dalam indera perasa
atau mungkin
Sebagai kombinasi dari semua konfigurasi rasa yang dipadukan

Ini semua cerita waktu
Sesuatu yang mungkin saja menarik kita pada peran apa?
Peran sebagai seorang anak kecil yang terpuaskan ego bermainnya
Peran sebagai remaja yang senang menyalakkan egonya
Peran sebagai dewasa yang mencoba mematangkan egonya
atau mungkin
Peran sebagai tua yang bijaksana ketika sakaratul akan menjemput

Ini waktu
Kita tahu waktu itu berjalan dan detik itu berjalan cepat
Tapi jawaban isinya ya hanya kita dan Sang Khalik yang tahu
Yah waktu, hanyalah waktu….

10 Cara Merubah Lelah ke Semangat

0 comments

HARUS terjaga meski waktu menunjukkan pukul 3 pagi? Siapapun bakal menggerutu ketika harus berjuang melawan kantuk di saat siang keesokan hari dengan kelopak mata berat. Bila anda sering mengalami hal demikian maka anda tak sendiri. Kelelahan dan kehilangan energi seperti menjadi epidemik, terutama di masyarakat perkotaan. Memang para ahli selalu menganjurkan jangan begadang, selain tak baik untuk kesehatan, begadang meningkatkan resiko diabetes 2 kali lipat.

Tapi apa boleh buat ketika pekerjaan menuntut itu. Jika pekerjaan demikian mengharuskan anda melek di malam hari, atau mengambil energi fisik sangat besar, ada beberapa kiat menunjang agar tubuh tetap prima meski ditimpa bejibun aktifitas. Berikut sepuluh kiat yang diberikan oleh para ahli kesehatan tidur, fitnes, ahli gizi, psikologi, dan ahli pengobatan alternatif, seperti yang dilansir oleh situs Health.com
  1. Melihat Cahaya. Mendapat cahaya akan membuat anda mendapat banyak energi. Tapi ini mungkin tantangan tersendiri terutama bagi mereka yang saban hari harus duduk dalam kantor. Lampu neon bukan cahaya matahari yang mengandung frekuensi sinar biru sebagai pengaktivatsi otak. Sistem sirkulasi darah dalam tubuh sangat sensitif dengan cahaya biru ketimbang jenis cahaya lain, demikian menurut Mariana Figueiro, asisten profesor dari Pusat Riset Pencahayaan di Politeknik Rensselaer, Troy, New York, AS. Memang kini banyak dijual lampu yang memendarkan frekuensi cahaya biru. Namun cara termudah adalah sempatkan anda berjalan kaki di luar selama 30 menit sebelum anda berangkat ke kantor, dan tentu ini jauh lebih murah.
  2. Pompa tubuh dengan protein. Kecuali anda hendak mengikuti lomba maraton, konsumsi karbohidrat secukupnya. Sebaliknya ganti dengan protein mulai jenis nabati dan hewani. Menurut seorang pakar nutrisi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Debra Hollon, protein mampu meningkatkan tingkat kewaspadaan mental dan energi seseorang. Protein mengandung tirosine, satu jenis asam amino yang meningkatkan kerja kimia otak yakni dopamin dan norepinfrin. Ketika anda merasa terisi penuh, anda tidak akan berlebihan mengonsumi roti, dan makanan manis-manis yang justru akan membuat kondisi tubuh anda cepat naik tapi cepat pula turun.
  3. Ulurkan tangan. Jangan sepelekan aktivitas membantu orang lain. Riset menunjukkan ketika anda giat membantu, akan meningkatkan endorfin yang bertahan hingga berjam-jam. Tidak heran, jika Kimberly Kingsley, dalam buku berjudul The Energy Cure: How to Recharge Your Life 30 Seconds at a Time mengatakan, ” Anda tidak perlu mencari jauh-jauh untuk membantu, Mungkin ada seorang ibu tunggal yang kerepotan dan membutuhkan sesorang untuk mengasuh anaknya sementara, atau tetangga kesepian yang sangat senang diajak mengobrol. ”Judith Orloff, MD, seorang penulis dan psikiatris dari Los Angeles, mengatakan “Ketika anda membuat seseorang bahagia, anda akan terisi kembali. Cari kegiatan membantu yang cocok untuk anda segera.
  4. Tarik Nafas Panjang lebih sering. Artinya jangan malas bergerak dan berolahrgalah. Gerakan tubuh yang mengirim oksigen melalui pembuluh darah akan mengatifkan sel-sel tubuh. Karena itu Gerald K. Endress,direktur di Pusat Diet dan Fitnes Universitas Duke, Duke University Medical Center di Durham, N.C menyarankan anda memecah waktu dengan olahraga untuk memaksimalkan asupan oksigen ke dalam tubuh. Salah satu cara mudah naik turun tangga beberap kali setelah makan siang anda, membantu mempercepat metabolisme dalam tubuh.
  5. Minum seduhan yang bermanfaat. Dorong energi anda dengan teh misal, yang memiliki aroma dan rasa khas. Semua teh baik, tapi bila anda mau yang lebih cobalah seduh teh hijau, teh olong, atau teh putih. Sebab teh tersebut memiliki proses oksidasi yang berbeda dan akan menghasilkan manfaat berbeda bagi kesehatan.
  6. Pecah pola rutinitas anda. Mengubah rutinitas harian hanya 15 menit sehari akan mendorong kembali energi anda. Tak harus rumit, seperti mengubah rute jalan kaki anda ke pasar atau ke kantor, mencoba memasak jenis makanan baru, atau mengambil pensil dan mulai menggambar. “Itu seperti mengambil langkah pertama seorang bayi untuk memperbarui diri anda,” ujar Judith Orloff, seorang pakar psikologi AS. Sebaiknya mulai dari yang kecil-kecil. Mengambil proyek besar yang sama sekali baru untuk anda justru akan menambah tumpukan stress.
  7. Minta bantuan-tangan orang lain. Energi anda mungkin terhadang. Di tangan seorang terapi, seperti ahli ankupuntur, atau pijat tradisional langganan anda sangat membantu. Menurut Eva Selhub, MD, staf fisik senior di Institut Benson-Henry untuk Pengobatan Tubuh dan Pikiran, Rumah Sakit Umum Massachuset, Chestnut Hill, mengatakan, para terapis tersebut membantu menghilangkan penghalang yang menimbulkan masalah emosional dan fisik dalam tubuh. “Ketika penghalang pergi, energi akan mengalir lancar dalam tubuh,” demikian menurut penelitian terbaru di Inggris yang dipublikasikan dalam Jurnal New Scientist.
  8. Ambil cuti dari teknologi sesaat. Menjadi terikat dengan piranti elektronik menjadikan kita selalu dalam kondisi “siap”. Jangan salah bila adrenalin langsung naik hanya dengan mendengar dering telepon genggam berbunyi. Sejalan waktu, hidup dengan adrenalin cepat naik turun akan sangat melelahkan. Bahkan menurut riset, telpon genggam, menaikkan tingkat stress pada wanita. Ambil waktu paling tidak satu jam sehari, jauhkan diri anda dari teknologi komunikasi. Buat diri anda nyaman melakukan apa yang anda kerjakan tanpa konsentrasi terpecah. Ini sangat membantu untuk terhubung kembali dengan diri sendiri dan membantu mengisi ulang energi anda.
  9. Berdiam diri sesaat. Situasi serba hiruk-pikuk. Jangan sampai ikut terseret arus. Ambil jarak dengan situasi tersebut dan berdiam diri sesaat. Memejamkan mata akan sangat membantu. Tarik nafas perlahan dengan tenang hingga detak nadi dan jantung anda memelan. Jika perlu lakukan meditasi sesaat. Cara ini menurut para psikologis seperti halnya proses menyetel ulang dalam skala kecil. Semakin anda terlatih menjaga fokus, anda semakin mudah menenangkan diri kapan pun dan dimanapun ketika anda membutuhkan penyegaran.
  10. Bersihkan tidur anda. Menurut kata yang beredar dalam ilmu kesehatan tentang tidur saat ini, adalah kebersihan tidur. Ini bukan hanya sekedar sprei bersih, melainkan kondisi yang akan membantu anda menciptakan atmosfir “istirahat” sehingga anda akan tidur nyenyak dan terbangun dengan segar, tanpa perlu bantuan obat tidur. Kebersihan tidur disini–selain tempat tidur bersih tentunya–kamar tidur dengan cahaya minim, jauhkan nyala lampu yang terlampau terang, pastikan suhu ruang terasa sejuk dan sebisa mungkin singkirkan suara-suara yang tak perlu

Mengelola Depresi Jadi Semangat Tinggi

0 comments

Stres tidak selamanya mengandung efek negatif, namun bisa juga dikelola hingga membuahkan manfaat. Salah satunya, memberi dorongan semangat kerja.

Stres, biasanya, lebih dikaitkan dengan kondisi kejiwaan. Bukan fisik. Tapi, stres bisa menyebabkan penyakit fisik. Minimal melemahkan daya tahan tubuh.

"Stres adalah suatu kondisi di mana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis," kata Daniel Girdano dalam buku Controlling Stress and Tension.

Kondisi di bawah tekanan kerap muncul dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Masalah yang tidak terselesaikan berpotensi mengarah ke depresi. Stres terbentuk sebagai hasil akumulasi dari respon psikologis dan emosional.

Ada depresi yang sembuh tanpa terapi. Artinya, hilang seiring perjalanan waktu. Hal ini bisa terjadi jika depresi masih berada dalam batas wajar. Sebaliknya, ada pula depresi yang memerlukan proses penyembuhan tahunan.

Orang yang didera depresi, bahkan, punya kecenderungan melakukan bunuh diri. Untuk mengetahui kondisi ini, biasanya dokter akan memeriksa kondisi fisik, psikologis, dan cek laboratorium. Baru setelah itu ditentukan penanganan medis yang tepat. Apakan itu farmakoterapi dengan obat anti depresan, psikoterapi dalam bentuk konseling, atau kombinasi keduanya.

Berbagai hal yang menyebabkan stres atau stresor muncul jika seseorang mengalami kondisi
tertentu (situasional). Kondisi tertekan atau stres bisa dihindari jika memiliki kemampuan mengelola stresor.

Kemampuan ini berhubungan dengan proses kognitif (pola pikir) seseorang terhadap masalah yang muncul.
Ada dua stresor, yakni fisik dan psikologis. Stresor fisik terbentuk dari suara, suhu, luas ruangan, waktu, kondisi jalanan, dan lainnya. Stresor psikologis meliputi hal-hal yang memengaruhi sisi emosional dan jiwa seperti konflik, ketidakpastian, tekanan, dan kecemasan.

Stres bisa muncul saat seseorang tengah berada dalam kondisi mengejar suatu tujuan. Misalnya, ketika mengerjakan ujian, dalam pertandingan, memenuhi deadline pekerjaan, dan usaha kompetitif lainnya.

Artinya, stres bisa juga bersifat positif atau yang dikenal sebagai eustres. Kondisi ini bisa membuat seseorang jadi lebih fokus, bersemangat, dan terpacu untuk mencapai apa yang dituju.
"Situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari janganlah selalu dianggap sebagai masalah yang harus dihadapi dengan kondisi distres," ujar Dr Suryo Dharmono,
spesialis kejiwaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RSCM.

Hal itu, lanjut Suryo, bisa menurunkan kualias hidup. Sementara eustres adalah cara yang positif untuk 'menikmati' dan menghadapi masalah yang muncul.
Proses kognitif berperan sangat penting dalam menentukan apakan kondisi stres yang muncul akan jadi distres atau eustres. Untuk mengubah distres jadi eustres, seseorang harus mampu melihat suatu permasalahan yang muncul dari berbagai sisi.

Dengan kata lain, tidak hanya mengelola masalah melalui pola pikir yang sama. Proses kognitif (berpikir dan bertindak) mengacu pada latar belakang, usia, pengalaman, cara pandang, dan pola pikir seseorang menghadapi masalah.

Kreatif dalam mengelola sumber stresor dan dalam mencari sisi positif suatu masalah bisa membantu keadaan yang tidak menyenangkan. Selain itu, bisa membantu mengubah setiap rintangan jadi tantangan.

"Dengan terus kreatif setiap menghadapi masalah, seseorang akan mampu meraih hidup berkualitas," tambah Suryo.
Cara berikutnya adalah dengan relaksasi. Kondisi rileks bermanfaat untuk mengurangi perasaan tidak nyaman yang muncul seiring perubahan fisiologis. Relaksasi bisa berupa meditasi, pernapasan, dan relaksasi otot.

Menekuni hobi atau kegiatan yang digemari juga bisa membantu mengurangi stres sehari-hari. Keuntungan lain yang diperoleh adalah terjaganya level hormon kortisol dalam tubuh.

Antara Kesempatan dan Sebuah Pilihan

0 comments

Bertemu adalah kesempatan..

Mencintai adalah pilihan..

Ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan..

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya.. Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan..

Ketika kita memilih bersama seseorang walau apapun yang terjadi, justru di saat kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita, dan tetap memilih untuk mencintainya.. Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan...

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang sebagai Kesempatan dalam hidup kita..

Tetapi cinta yang dewasa, mencintai dengan komitmen di hadapan Tuhan dan manusia adalah Pilihan...

Mungkin kesempatan mempertemukan pasangan jiwa kita dengan kita.. Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan dan manusia.

Kita berada dunia bukan untuk mencari seseorang yang Sempurna untuk dicintai.. Tetapi untuk BELAJAR mencintai orang yang Belum Sempurna.. Dengan cara yang Sempurna...

Mari BELAJAR mencintai dan menyayangi pasangan kita yang Belum Sempurna dengan cara yang Sempurna...

Hidup Sekali Kita Teliti

0 comments

cobaan dan rintangan selalu ada
meski kadang kita tak mampu memungkiri
perjalanan ini sebagai cambuk

goresan hitam yang menjadi tantangan
yang mahakuat
dalam problem hidup dan kehidupan

musnahkan, hilangkan, lenyapkan
langkah yang tidak pasti
laju
berjalan diatas rel yang pasti
hidup sekali
perlulah kita teliti

Filosofi Pohon

0 comments

Alam memang memberikan banyak manfaat sebagai bahan rujukan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Tingkah laku terbang burung menginspirasi manusia untuk ikut terbang, jadilah pesawat terbang. Ikan di laut menginpirasi terbentuknya kapal selam, bahkan sampai pada struktur bangunan kerang yang menginspirasi para arsitek untuk membangun rumah. Dalam membuat sebuah organisasi proses biomimetik juga berlaku untuk membangun struktur organisasi dengan mengadopsi struktur sebuah pohon. Prinsip ini tentu saja sangat sederhana ditelaah: pokok pohon adalah pencitraan dari pimpinan pusat yang biasanya menjadikan diri sebagai induk, cabang adalah perpanjangan dari pusat dan ranting adalah bagian akhir dari organisasi. Mengambil filosofi pohon selalu saja dilihat dari sisi kepentingan pokok pohon (atau sang induk), jarang yang berasal dari ranting. Induk berkata bahwa induk akan mengayomi melindungi cabang dan (apalagi) ranting bila terjadi sesuatu. Cabang juga demikian dan akhirnya the looser si ranting (terpaksa) menerima bahwa dia terlindungi. Inilah yang diagung-agungkan dari berbagai organisasi (apalagi dalam partai politik). Coba kita melihat dari sisi lain, dari sisi yang jarang (atau mungkin disembunyikan) dari induk atau cabang. Pokok pohon dan cabang menjadi besar karena suplai makanan dari ranting. Mereka gendut karena disuplai terus dari ranting lewat makanannya. Tak jarang mereka terlena sehingga bukannya makin kuat (dan melindungi ranting) tapi malah makin mudah patah. Tahu gak kalau kelebihan makanan selalu disimpan di akar sang induk? Suplai makanan ini akan digunakan oleh Pokok pohon kemudian cabang dan (akhirnya) ranting. Saat masa paceklik, yang lebih dahulu meranggas dedaunan yang ditahan ranting. Saat sang ranting tak kuat, dia terpaksa harus melepasnya dan akhirnya diapun turut mati. Mereka lebih dahulu kering dan mati baru kemudian cabang dan akhirnya pokok pohon. Tak ada kejadian sebaliknya. Yang masuk api pertama tentunya ranting, kemudian cabang dan akhirnya pohon. Di partai juga demikian, keganasan sang induk bahkan sangat terasa. Mereka tak segan mematikan dahan dan (apalagi ranting) bila tak sejalan dengan keinginan mereka. Wajar kalau memang cabang-ranting itu berlaku dalam bisnis karena biasanya sang induklah yang membentuknya. Pertanyaannya: apakah organisasi lain di luar partai dan bisnis yang mengadopsi filosofi pohon juga memiliki visi dan misi seperti mereka (partai dan bisnis)? Kalau tidak, gantilah istilah cabang-ranting karena konotasinya jelas.

Bagaimana Mengelola Konflik, termasuk bagaimana Peran Pemimpin

0 comments

Konflik selalu timbul di tempat kerja, dan itu tidak bisa dihindarkan. Namun pemimpin harus mengelolanya secara luwes agar irama kerja sehari-hari tidak terganggu.

Sebagai pemimpin ada berbagai strategi manajemen konflik, yaitu:

Teknik 1: Ajak orang-orang yang sedang konflik pada tujuan yang lebih tinggi. Contoh, bagian anda terlibat konflik dalam menentukan kuota penjualan. Bagian keuangan menuntut penjualan setinggi-tingginya, sedangkan bagian anda menuntut dukungan biaya promosi besar-besaran. Begitu orang-orang itu kita ajak bicara pada tataran corporate, untuk tujuan yang lebih besar, mereka akan cenderung untuk berpikir lebih jernih.

Teknik 2: Memperluas sumber daya yang ada. Konflik bisa terjadi karena sumber daya yang langka yang dibutuhkan banyak orang. Contoh, hanya ada satu saluran telpon untuk dua bagian. Ketika mereka akan menggunakannya, mereka saling berebut. Cara manajemen konfliknya? Ya, tambah saja pesawat telponnya. Ini adalah contoh yang sangat menggampangkan, namun saya harapkan anda menangkap gagasannya.

Teknik 3: Penghindaran. Ini yang sering dilakukan oleh orang pada umumnya. Daripada ribut dan konflik terus dengan tetangganya, orang itu kemudian menghindar dan berusaha untuk tidak bertatapan dengan tetangganya itu. Ini memang bukan cara manajemen konflik yang efektif, namun kadang, dengan penghindaran ini, pihak yang ingin konflik akan berkurang ‘semangat’ untuk konfliknya.

Teknik 4: Mencari titik temu. Ketika anda sebagai pemimpin dan menemui orang yang konflik, anda dapat memakai teknik ini. Teknik ini berusaha mencari persamaan yang ada antara pihak yang terlibat konflik, sekaligus juga diperkecil perbedaan yang ada. Contoh ada konflik antara bagian pemasaran dan produksi. Daripada berdebat perbedaan fungsi kedua bagian itu, manajemen konflik dapat mencari persamaan kedua bagian itu. Misalnya, mereka sama-sama fungsi yang sangat penting dalam perusahaan, karena tanpa keduanya, perusahaan tidak akan bisa hidup…

Teknik 5: Kompromi. Ketika anda melakukan kompromi terhadap pihak yang terlibat konflik, mungkin masing-masing pihak tidak merasa puas terhadap keputusan itu. Namun manajemen konflik ini efektif jika topik/barang yang dikonflikkan bisa dibagi dua secara adil.

Teknik 6: Pakai Power. Ini adalah cara paling kuno untuk manajemen konflik. Ketika orang yang konflik tidak mau menyudahi konfliknya, sebagai pemimpin anda gunakan kekuasaan anda untuk menyudahi konflik itu. Walau mereka tidak puas, namun karena mereka adalah bawahan anda, mau tidak mau mereka harus patuh kepada anda.

Teknik 7: Mengubah sifat-sifat orang yang konflik. Mengubah sifat orang sangatlah sukar. Namun, ini adalah manajemen konflik yang efektif untuk jangka panjang. Contoh, di kantor anda dijumpai karyawan yang sering bertengkar dengan karyawan lainnya. Sebagai pemimpinnya, anda ajak pelan-pelan karyawan itu untuk mengubah perilakunya. Dengan sabar anda bimbing karyawan itu, dan akhirnya, ia mampu menjadi karyawan yang baik. Ketika karyawan itu sudah berubah sikapnya, konflik yang sering terjadi di bagian anda akan sangat berkurang.

Teknik 8: Ubah strukturnya. Agar bagian promosi dan bagian produksi tidak saling menyalahkan, ubahlah strukturnya. Contoh, bagian pemasaran mengeluhkan betapa sulitnya mereka menjual karena produknya desainnya jelek, dan kualitasnya meragukan. Keluhan itu ditanggapi oleh bagian produksi dengan cara mereka membuat produk begitu karena memang tidak ada masukan dari bagian pemasaran. Sedang produk yang buruk, mereka mengeluh karena terjadi pemotongan anggaran produksi besar-besaran dari bagian keuangan. Agar mereka tidak saling konflik, gabung saja dua bagian itu dibawah satu departemen. Sekali lagi contoh manajemen konflik yang saya tulis ini hanya untuk menggampangkan, dan bukannya ‘resep’ yang harus diikuti secara membabi buta.

Teknik 9: Ciptakan musuh bersama. Agar mereka tidak usreg saling konflik, ciptakan saja musuh bersama. Musuh ini dapat berupa pesaing agresif yang harus dihadapi dengan bersatu, dan bukannya terpecah belah seperti sekarang ini. Musuh ‘ciptaan’ dapat pula berupa ‘kunjungan’ pimpinan puncak ke bagian itu, yang ‘terpaksa’ mereka harus bersatu padu untuk bersama-sama ‘menyambut’ pimpinan itu.

Kenapa Senang Berbohong?

0 comments

Tanpa kita sadari, berbohong kerap kita lakukan tanpa rasa bersalah, meskipun itu untuk kebaikan. Namun apa yang sebenarnya memaksa seseorang untuk berbohong?

Seorang psikolog asal University of Massachusetts, Robert Feldman, PhD mencoba menemukan jawabannya dan menghabiskan waktu 25 tahun untuk membuktikan seberapa sering manusia berbohong dan untuk apa mereka berbohong.

Dalam bukunya yang berjudul The Liar in Your Life: The Way to Truthful Relationships, Feldman mengatakan, rata-rata orang mengatakan 3 kebohongan setiap 10 menitnya. Mungkin terdengar berlebihan, tapi itulah fakta yang ia dapatkan.

Bahkan berdasarkan studi yang dilakukan Feldman, diketahui bahwa tingkat kebohongan para responden sangat tinggi, berbohong bagi mereka sudah menjadi sangat umum dan hal biasa sampai-sampai seseorang tidak menyadari bahwa ia melakukannya.

Menurut Feldman, berbohong sudah dilakukan sedari kecil, sekitar umur 2 atau 3 tahun. Semakin besar seseorang, keahlian berbohongnya pun semakin mantap. Sampai-sampai jika dilakukan tes dengan alat pendeteksi kebohongan mungkin bisa tidak terdeteksi.

Dari studi tersebut banyak orang mengatakan bahwa mereka berbohong untuk bertahan hidup, bahkan banyak diantara mereka yang merupakan orang-orang sukses dan memiliki jabatan tinggi yang sebetulnya adalah pembohong ulung.

Apa yang membuat seseorang berbohong? Jawabannya adalah ‘kita berbohong karena itu berhasil’.
Seseorang berbohong untuk mendapatkan apa yang ia mau. Contohnya, memuji seseorang untuk mendapat pujian balik atau keuntungan tertentu, meyakinkan orang lain untuk meyakini apa yang kita mau dan sebagainya.

Teknik berbohong sebenarnya tidak dilakukan oleh manusia saja, hampir seluruh makhluk hidup melakukannya, dan satu alasan yang sama untuk berbohong adalah untuk mempertahankan hidup.

Jika diperhatikan, hewan melakukan teknik kamuflase yang merupakan teknik berbohong sederhana. Kebanyakan hewan melakukan kamuflase untuk menarik lawan jenisnya atau mencari mangsa yang ujung-ujungnya bertujuan untuk mempertahankan hidup.

Lalu, bagaimana dengan manusia? Perlukah seseorang berbohong untuk mempertahankan hidupnya? Istilah white lie atau berbohong demi kebaikan pun kerap dijadikan alasan seseorang untuk melakukan pembelaan diri.

Kebanyakan orang berbohong untuk membuat orang lain senang dengan apa yang mereka katakan, seperti ‘saya setuju dengan Anda’ atau ‘baju itu cocok untukmu’. Berbohong juga dilakukan ketika seseorang ingin melakukan percakapan lebih lancar.

Orang yang berbohong juga cenderung menyombongkan diri, seolah ingin menunjukkan bahwa kita lebih pintar atau lebih mampu ketimbang orang lain. “Itu adalah mekanisme mempertahankan diri dan meningkatkan image seseorang,” ujar Feldman seperti dikutip dari AOLhealth, Rabu (26/8/2009).

Apapun alasannya, semua orang pasti pernah berbohong, tidak perlu menyanggah. Tapi di bulan suci ramadan ini ada baiknya mengurangi berbohong. Karena selain mengurangi esensi berpuasa, hidup dalam kebohongan pun takan enak rasanya.