“Love is never having to say you’re sorry”
Ya. Cinta tidak mengharuskan anda untuk mengatakan menyesal. Sebuah
frase terkenal dari film “Love Story”, tetapi kini sudah banyak
bermetmorfisis—dimodifikasi, ditata ulang, direkompisisi, bahkan
disatirkan menjadi film, lagu, seri TV, dan lain sebagainya.
Dan frase itu membuat saya menjadi berpikir: “Adakah hal lain lagi yang sesungguhnya tidak harus saya lakukan untuk mendapatkan suatu kebaikan?”
1. Komitmen Tidak Harus Dengan Memaksakan Diri Untuk Disiplin
Komitmen dapat membuat seseorang melakukan segala tugas dan pekerjaanya dengan konsiten dan optimal, tanpa harus memaksakan diri untuk disiplin.
Lebih jauh dari itu komitmen yang dijaga dengan baik akan melahirkan sikap yang bertanggungjawab.
2. Kebebasan Tidak Harus Mengubur Diri Dengan Kesenangan
Siapa yang tidak ingin bebas? Siapa yang tidak menginginkan kesenangan? Tetapi, haruskah kebebasan itu diartikan sebagai: menikmati segala kesenangan yang diinginkan? Tidak.
Kebebasan tidak mengharuskan
sesorang untuk pergi ke diskotik setiap akhir pekan. Kebebasan tidak
mengharuskan sesorang untuk berfoto bugil di depan kamera. Kebebasan
tidak mengharuskan untuk menghujat dan memaki. Kebebasan adalah
pelepasan diri dari ambisi dan keinginan.
3. Percaya Diri Tidak Harus Ditunjukan Dengan Citra Yang Keren
Ada masa dimana sesorang suka
meninggikan diri dengan mengatakan “aku punya pesawat terbang” padahal
yang dipegangnya adalah pesawat-pesawatan dari kertas. Mendengar hal itu
maka yang lain akan mengatakan, “Aku malahan punya jet, cepeeeet banget
terbangnya”, padahal yang dipegang juga cuma pesawat-pesawatan dari
kertas. Siapakah mereka? Anak-anak!
Di awal kelahiran sosial
media terutama sekali Facebook, banyak user yang berdandan khusus hanya
untuk photo profile yang keren, atau memasang badge khusus sebagai photo
profile. Semua itu adalah usaha untuk menutupi kekurangpercayaan diri.
Ketika seseorang mencoba mengetakan
dirinya hebat, keren, dan lain sebagainya, sesungguhnya dia tidak keren
dan tidak hebat samasekali. Melainkan kekanak-kanakan. Rasa percaya diri
tidak harus ditunjukan dengan citra yang keren. Karya dan tindakanlah
yang menunjukan jati diri yang sesungguhnya. Tidak perlu cape-cape buat
pengumuman. Tunjukan dengan karya yang keren tanpa embel-embel “karyaku
keren”, itu baru percaya diri!
4. Kreativitas Tidak Harus Menjadi ‘Nyeleneh‘
Orang-orang yang berkegiatan di dunia
kreatif sering berpenampilan tidak lumrah, atau ‘nyeleneh’. Haruskah?
Itukah identitas dari kreatifitas? Bagi saya kreatif adalah spirit jiwa.
Sepanjang sesorang tidak berhenti berkreasi: membuat (memodifikasi, menata ulang, melakukan percobaan, mengevaluasi, mencoba lagi, dan seterusnya), maka dia adalah orang yang kreatif. Tanpa perlu harus menjadi orang yang ‘nyeleneh’.
5. Cinta Tak Pernah Memaksa Orang Lain Untuk Merubah Dirinya
Sedikit memaksa anak untuk mengubah
kebiasaan yang dianggap buruk, masih boleh memakai alasan cinta. Tetapi
memaksa pacar, pasangan, suami/istri (yang sudah dewasa, sudah tahu
membedakan mana baik/mana buruk) bukanlah wujud dari cinta.
Cinta adalah membiarkan dia selalu nyaman. Bukan memaksanya untuk merasa nyaman, apalagi memaksanya untuk mengatakan menyesal. “Love is never having to say you’re sorry”.
0 comments: (+add yours?)
Post a Comment