Nasihat Seekor Katak

0 comments

Suatu hari, terpampang sebuah pengumuman. Kerajaan katak mengadakan sayembara. Sebuah mutiara diletakkan di puncak sebuah menara. Semua rakyat katak boleh mengikuti sayembara itu dan memenangkan hadiahnya. Atas undangan ini, berduyun-duyunlah segala jenis katak untuk mendaftarkan diri dan mengikuti sayembara. Tak urung ratusan katak mengikuti sayembara dimaksud.

Setelah peluit dibunyikan, semua katak berlomba untuk memanjat menara. Karena jalanan sempit, banyak katak saling berdesakan dan terjepit. Tidak sedikit pula katak terjatuh. Bahkan, ada pula katak meninggal dunia karena kalah kuat bersaing, berdesakan, dan saling mendorong dengan katak yang lebih kuat. Tentu saja jumlah katak pun berkurang. Kini, tinggal katak yang agak kuat dan besar terus bersaing untuk mendapatkan mutiara di puncak menara.

Di tengah perjalanan menuju puncak menara, banyak katak tak kuat dan akhirnya terjatuh. Mereka tak kuat menahan terpaan angin. Tidak sedikit katak kelelahan dan kehabisan tenaga. Lalu, katak-katak itu berteriak-teriak, “Aduh, saya menyerah saja. Tak ada gunanya kita bersaing ini. Ayo, kita turun saja!”

Teriakan katak-katak itu menyurutkan semangat katak-katak lainnya. Lalu, katak-katak itu mengiyakan kebenaran teriakan teman-temannya. “Untuk apa kita memerebutkan mutiara di atas menara. Bikin capek saja. Toh mutiara tidak enak dimakan!” Maka, berbalik arahlah katak-katak itu. Mereka pun mulai menuruni menara itu. Mereka menyerah!

Namun, seekor katak terlihat terus menaiki menara itu. Seekor katak kecil itu tidak menghiraukan teriakan teman-temannya. Katak kecil itu terlihat sempoyongan karena diterpa angin yang semakin kencang meniupnya. Katak itu terus bertahan untuk menaiki menara untuk mendapatkan mutiara. Setelah bekerja keras menahan gempuran angin, katak kecil itu pun berhasil mendapatkan mutiara. Sorak-sorai dan tepuk tangan pun membahana memecah angkasa. Mereka riuh-rendah memuji ketangguhan sang katak kecil yang berhasil mendapatkan mutiara. Setelah dikira cukup di puncak, katak itu pun turun dengan membawa mutiara yang baru saja didapatkannya.

Setelah tiba di daratan, banyak wartawan mengerubungi katak juara itu. Lalu, katak kecil itu pun diserbu pertanyaan-pertanyaan dari sang wartawan. “Apa konsep Anda sehingga dapat meraih juara?” teriak wartawan yang berdesakan itu.

Namun, katak kecil itu tidak menjawab pertanyan para wartawan itu. Katak kecil itu hanya tersenyum ramah. Katak kecil itu terus menebar senyum ramah kepada semua hadirin dan wartawan. Tiba-tiba, seorang katak lain menyahut, “Maaf, telinga katak saudaraku itu ditutupi kapas sehingga ia TULI dan tidak mendengar pertanyaan Saudara-saudara. Saya lepas dulu kapasnya” Setelah kapas itu dilepas, barulah katak kecil itu dapat mendengar pertanyaan dan menjawabnya dengan ramah.
 
Saudaraku, banyak orang tidak menginginkan kita sukses. Banyak orang menginginkan kita agar gagal meraih masa depan. Banyak orang berusaha menipu kita. Banyak orang berusaha menggembosi semangat kita menuju sukses. Mereka menginginkan kita agar menjadi manusia seperti mereka, yakni manusia gagal. Lalu, apakah kita akan menuruti omongan-omongan dan ajakan-ajakan mereka?

Jangan bersikap demikian, Saudaraku. Meskipun banyak teman itu penting, sedikit teman dengan kualitas baik tentu menjadi pilihan terbaik. Oleh karena itu, kadang kita memang perlu bersikap tuli agar semangat kita tidak mengendor. Tak perlu semua suara didengar karena itu justru dapat berakibat buruk bagi semangat kita.

Berdiam untuk Menang

0 comments

Setiap orang mempunyai hal - hal yang positif dan negatif, begitupun juga dengan kehidupan ini ada negatif dan positif, ada hitam dan putih, ada gelap ada terang, ada sebab dan akibat, semua itu tidak bisa di hindari karena sudah ada dari dulu sampai sekarang.

Seberapapun buruknya kehidupan ini pasti ada titik terangnya tinggal kita sabar menghadapinya dan tawakal atas ujian dan cobaan tersebut. Dilihat dari kedua sisi tersebut apakah negara dan para orang yang berkepentingan sudah berpikir sampai sana..??? yang pasti jaman era sekarang ini semuanya serba terbalik hanya segelintir orang yang sadar akan negara ini tetapi mereka tidak bisa bertindak karena tidak mempunyai power yang kuat unutk melawannya.

Ketika diperhatikan ternyata keterbalikan sudah mendarah daging dari atas sampai kalangan bawah, kita tidak bisa dipungkiri hal - hal semacam ini terjadi di sekitar kita..orang orang yang lemah dan tidak mempunyai power yang kuat tertindas oleh yang kuat, mereka hanya mengurut dada dan bersabar,, ada kata bijak yang sekarang ini berguna sekali “BERDIAM UNTUK MENANG DARI PADA BICARA LANTANG TAPI SALAH”. Dari kata-kata tersebut sudah jelas yang lemah hanya bisa berdiam dan yang kuat terus berbicara lantang merasa paling benar, akan tetapi sampai kapan ini berakhir.

Hanya doa yang di panjatkan kepada-NYA bagi orang yang lemah supaya hal ini berakhir dan keadilan segera terungkap, maka dari itu bencana yang terjadi di negara ini jangan menyalahkan alam di sekitar kita tapi coba berintropreksi diri bagi yang merasa kuat, bencana tersebut merupakan teguran bagi mereka supaya berpikir bahwa Allah murka terhadap yang demikian. Coba cari di Kitab Suci ” DOA YANG DIKABULKAN OLEH ALLAH” yang salah satunya “DOA ORANG YANG TERANIYAYA”.

Saya berharap kepada orang yang teraniyaya mudah - mudahan mendoakan negeri ini yang baik - baik saja jangan mendoakan supaya orang yang menganiyaya mereka supaya..????? AMIN…….

Dari hal diatas sudah jelas dalam kehidupan ini terdapat pasangan - pasangan yang jelas dan nyata bahwa dalam kehidupan seseorang atau semuanya tidak akan terhindar dari hal - hal tersebut tetapi bagaimana kita menjalankan dan menerimanya, biarkan lah alurnya berjalan seperti apa yang diharapkan dan di cita - citakan asal jangan salah kaprah dan persepsi terhadap alur tersebut, hanya dengan AGAMA kita bisa menjalankan alur tersebut dengan baik dan benar.

Siapakah Aku?

0 comments

Setelah sekian lama terlahir di dunia aku terusik sebuah pertanyaan sederhana Siapakah AKU? Mungkin selama ini aku hanya tahu banyak sekali tentang orang lain Dari A sampai Z seseorang dengan segala kelebihan dan kekurangan bahkan aku akan berusaha mencari tahu sebanyak mungkin informasi tentang seseorang dengan bersusah payah. Bahkan aku dapat bercerita dengan lengkap tentang seseorang dengan segala bumbu tambahan bahkan dapat ku susun sebuah buku.

Tetapi ketika aku dihadapkan sebuah pertanyaan sederhana Siapakah AKU? Aku menjadi kelimpukan bahkan malu dengan jawabannya. Bahwa aku hanya mengetahui sebagian kecil diriku bahkan aku akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menutup diri siapakah AKU? ini sebenarnya. Kadang-kadang aku merasa asing dengan diriku sendiri ketika aku mencoba melihat kedalam AKU ini.Apakah AKU mengetahui dengan benar Aku ini, bahkan dengan suara hatiku sendiri.

Ketika AKU termenung aku menyadari bahwa diriku ini kecil sekali dibandingkan dengan yang lain. AKU mencoba berdialog dengan diriku untuk mencoba mengetahui Siapakah AKU? Sejatinya diriku ini Siapa? Apakah mata hatiku sudah mulai terbuka untuk menghargai dan mencintai diri. Agar dapat melihat semua kebaikan dan keindahan dan anugerahNya  bahwa Ia begitu mencintai dan menyayangiku. Yang kadang tidak kurasakan. Kucoba hal ini dengan memulai dariku agar dapat melihat orang lain dan segala isi alam dengan hati yang dapat menciptakan sebuah simponi kedamaian dan keindahan dalam diri dan sesamaku.

HANACARAKA

0 comments

Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada ”utusan” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia (sebagai ciptaan)

Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya (dipanggil) ” tidak boleh sawala ”mengelak” manusia (dengan segala atributnya) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan

Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup (Khalik) dengan yang diberi hidup (makhluk). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.

Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.

Jadi pahlawan untuk diri sendiri

0 comments


Mungkin kita memang tak punya kekuatan untuk jadi juru damai disebuah perang besar. Tapi Percayalah , setiap individu memiliki kemampuan untuk memberi sumbangan sekecil apapun demi terciptanya sebuah kehidupan yang damai dan penuh arti.

Menyumbang untuk keluarga korban perang atau mengangkat anak asuh, misalnya sudah amat berarti bagi mereka. Termasuk memberi makna tersendiri dalam hidup kita . Setidaknya bisa berbagi rasa sayang, cinta, sekaligus memberi arti bagi diri sendiri. Ada banyak cara kok, untuk menjadi “pahlawan” tanpa harus ikut kemedan perang namun tetap bermakna bagi lingkungan sekitar.

Percaya atau tidak , Anda punya kemampuan untuk menciptakan perubahan positif bagi diri sendiri dan sekitar. Nah, Mengapa Anda tidak melakukan :

1. “Memerangi” sesuatu.
Misalnya , jadi relawan  diorganisasi AIDS , gerakan anti NARKOBA, dan lainnya. Mungkin  apa yang kita perbuat disitu amat kecil, tapi jika ada banyaak orang yang berbuat sama , yang kecil tadi akan menjadi besar bukan?….betapa indahnya bila dunia tempat kita berteduh ini tak ada perang, tak ada yang kelaparan, tidak ada yang menderita…. Wahai sahabat, berbuatlah sesuatu untuk kebaikan…walau hanya sekecil butiran pasir, yakinlah esok akan bertunas dan menjelma menjadi pohon kehidupan !.

2. “Besuara”.
Jika suatu saat Anda mendengar ada orang yang berkomentar miring atau tak enak tentang sesuatu dan Anda tahu hal itu salah , jangan cuma diam. Bicaralah. Minimal , luruskan kesalahan itu, dengan demikian Anda sudah membantu agar dunia semakin nyaman.

3. Kekuatan mendidik
Anda punya kekuatan untuk “mendidik” orang lain dan menyentuh hatinya. Selain baik untuknya, hal ini juga akan memperkaya bathin sendiri. untuk itu Anda bisa:

Mencari dan mengkontak kembali teman-teman lama masa kecil. Jalinan hubungan yang telah lama terputus pun akan tersambung kembali dan siapa tahu , si teman memang sedang sangat memerlukan kehadiran kita.

Jika Anda tak pandai berkomunikasi dengan kata-kata/lisan, bisa lewat lagu, puisi, (seperti web master kamu ini ;)….keren kan heh he he)….atau apa saja deh , yang penting orang bisa menangkap dan menerima sinyal pertemanan yang Anda kirimkan.

4. Jadi Pelatih
Anda juga punyta kemampuan untuk menjadi contoh/model yang baik bagi orang lain. Anda bisa berbagi kemampuan atau pengalaman yang mungkin berguna atau menjadi inspirasi bagi orang lain .

Nah mengapa tidak:

Menularkan keahlian Anda pada lingkungan sekitar. Jika Anda pandai membuat lagu, kue , lukisan atau kerajinan tangan , mengapa tidak menularkannya pada lingkungan… pasti akan lebih positif dan bermanfaat bagi khalayak.

Jika banyak waktu luang , coba berikan sedikit pada mereka yang memerlukan. Misalnya jadi relawan dipanti asuhan, membaca cerita untuk orang jompo atau anak-anak tunanetra. Mereka terhibur , Anda pun merasa puas karena sudah bisa memberikan sesuatu.

Kumpulkan remaja disekitar  lingkungan. Ajak mereka diskusi tentang berbagai hal semisal masalah bahayanya narkoba, tawuran pelajar , dan beri solusi untuk kegiatan yang jauh lebih bermanfaat. Tidak sedikit kan, remaja yang salah gaul gara-gara tak bisa menjalin komunikasi yang enak dan terbuka dengan orang tuanya?!….Nah, kalau Anda memang kemampuan itu , mengapa tidak dimanfaatkan?

Memang , untuk melakukan hal itu, kendala kerap ada . Tapi jangan buru-buru putus asa. Seperti kata pepatah , ada banyak jalan menuju Roma…. tapi nggak semua orang pengen pergi kesana…. jadi carilah nilai-nilai kebaikan, kasih sayang,  persahabatan, dan cinta kasih….