Kebodohan dan bebas dari kesalahan menggambarkan dua pokok pemikiran
yang menantang. Kebodohan berbicara tentang keterbatasan dan kelambanan
kemampuan intelektual. Noda berbicara tentang jati diri dan karakter
seseorang.
Kebodohan terjadi karena adanya gejalah-gejalah intelektual yang
dianggap belum memenuhi standart tertentu akibat terlambatnya berpikir
dan mengembangkan kognitif. Pengembangan kognitif atau cara berpikir
seseorang sering dipengaruhi oleh tingkatan umur seseorang, menurut para
ahli psikologi perkembangan seperti Jean Piaget. Menurut penelitiannya,
perkembangan kognitif anak-anak jauh berbeda karena cara berpikir
mereka penuh dengan intuitif dan mempunyai imajinasi yang tinggi.
Setelah dewasa, anak-anak tadi berkembang menjadi pemikir-pemikir yang
mengandalkan logika, kritis dan kreatif. Pemikiran rasional dan kritis
ini menjadi tanda bahwa dia sudah bebas dari kebodohan dan ancaman
penipuan orang.
Selama seseorang masih berpikir secara mistis, irasional dan tidak masuk
akal, selama itu juga dia dianggap belum bisa mengendalikan diri dan
belum mempunyai potensi diri yang tinggi. Dia dianggap bodoh dan
ketinggalan jaman. Mengapa demikian? Karena cara berpikir orang yang
irasional dan tanpa kritis itu sesungguhnya ada potensi untuk ditipu.
Tetapi apabila kita kaitkan dengan agama, ada banyak pemahaman kita yang
bertentangan dengan logika, tidak rasional dan sering dianggap
kebodohan bagi seseorang. Ada banyak karya spiritual yang terjadi diluar
pantauan logika. Apakah itu kebodohan??
Kebodohan itu suatu phenomena yang relatif. Begitu juga dengan noda.
Nilai-niai ini sulit dijadikan sebagai suatu nilai mutlak, yang dapat
diterapkan dalam hidup seseorang. Noda berhubungan dengan masalah moral
seseorang. Moralitas seseorang bisa beraneka. Contoh, jika seseorang mau
menjadi pengikut agama tertentu hanya karena takut kepada orang tuanya.
Jenis orang seperti ini adalah orang yang memiliki moral yang amat
rendah. Sama halnya dengan orang yang menganut agama tertentu karena
takut masuk naraka.
Orang yang bermoral tinggi adalah orang yang menolak korupsi karena dia
sadar bahwa uang yang diambil itu milik orang lain. Bila perlu uang
peribadinya boleh dapat ia sumbangkan untuk kebahagian orang lain. Dia
siap berkorban untuk orang lain, biar nyawanya sekalipun. Itulah orang
yang moralnya tinggi.
Orang yang moralnya tinggi itu akan bersediamengorbankan segalanya demi
kesejahteraan orang lain. Tidak ingat diri sendiri. Orang pasti
menganggap ia bodoh dan sangat tidak masuk akal karena melakukan
demikian. Orang ini siap menderita demi kesejahteraan orang lain. Dia
mengorbankan kekayaan peribadinya sendiri untuk orang lain.
Bagaimanakah sikap kita saat ini? Jika anda yang membaca tulisan itu
belum merasa seperti orang yang mempunyai moral yang tinggi di atas,
jangan merasa bersalah. Kita semua bertumbuh ke arah itu sampai kita
menemukan diri kita yang sebenarnya. Anda akan menjadi bodoh demi
kesejahteraan orang lain. Mari kita tumbuh bersama ke arah itu!
1 comments: (+add yours?)
"Tidak ada manusia yang bodoh, yang ada hanyalah manusia yang tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar dari guru yang baik."
Post a Comment