PUBLIC SPEAKING

Sepanjang sejarah peradaban umat manusia, komunikasi manusia tidak pernah mengabaikan public speaking. Kita pernah membaca Kitab Suci Raja Salomon meyakinkan warganya dengan menyatakan bahwa usaha untuk mencapai kemakmuran bersama, kira harus harus berpijak pada ungkapan ” Kokoh dalam prinsip,Halus dalam Cara”. Pernyataan ini kemudian diadopsi oleh Jendral Yesuit Ketiga yakni Claudio Aquaviva menjadi semangat pelayanan Jesuit”Fortiter In Re, Suaviter In Modo”.
Public speaking yang disusun secara terperinci dan metodik mulai dapat kita temui dalam naskah-naskah kuno pada jaman Yunani dan Romawi. Naskah-naskah kuno pada 2400 tahun yang lalu menyingkapkan pidato-pidato Socrates, Aristocles /plato, Aristoteles tentang politea, Democratia dll. Public Speaking hampir setua pidato itu sendiri.
Prinsip dasar public speaking/pidato mengalami modifikasi bentuk sesuai dengan perkembangan Zaman umat manusia.

Definisi Public Speaking:
Berbicara kepada sekelompok orang dengan cara penyampaiannya yang tenang/percaya diri dan terstruktur. Sebuah bentuk komunikasi yang memberikan pengetahuan dan kearifan kepada para pendengar atau mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.

Elemen dasar dalam Public Speaking:
• Siapa yang menyampaikan( Pembicara, Guru, Murid, Pastor, Ketua Serikat Pekerja, Mahasiswa, dll)
• Apa yang disampaikan (Gagasan, ide, masalah-masalah aktual dan menarik dll)
• Kepada Siapa ( Murid, Umat, anggota Serikat Pekerja, kelompok-kelompok masyarakat lainnya).
• Medianya ( Media pemahaman bersama:Bahasa yang baik dan benar)
• Bagaimana mempengaruhinya ( Tulisan, Orasi, Presentasi, Lewat debat, Lobby, dengan visualisasi, dll)

Bagaimana Pesan ditangkap:
Berdasarkan hasil penelitian di bidang psikologi bahwa pesan ditangkap melalui:
• Kata-kata 7 %
• Nada, tone, Aksen, intonasi 38 %
• Mimik Muka,bahasa Tubuh 55%

ORASI

Etimologi:
Berasal dari bahasa Latin: Oratio artinya Pidato;akar katanya adalah Orare:berdoa, berbicara ,memohon ,meminta, membela.Orasi adalah sebuah pidato yang disusun secara terperinci untuk dibawakan dan disampaikan dalam suasana formal dan bermartabat (Mirriam Webster)

Definisi:
• Adalah sebuah diskursus, wacana, pidato yang disusun secara terperinci untuk dibawakan dan disampaikan di depan umum khususnya yang mengacu pada beberapa upacara, peristiwa dan kejadian.;
• Menurut Aristoteles ceremonial oratory adalah sejenis pidato yang dirancang secara khusus dengan gaya bahasa dan pengaruh retoris.

Tujuan:
Adalah untuk memuji atau mengutuk,menyalahkan seseorang, sebab, peristiwa/kejadian, gerakan, kota, negara dsb.

Jenis Ceremonial oratory/Epideictic Oratory:
• Orasi Panegirikal adalah orasi yang disusun untuk memuji seseorang karena karyanya, pengabdiannyanya dll.
• Orasi Deklamatoris: Orasi /pidato yang dibawakan secara deklamatoris.
• Orasi Demonstratif : Orasi/pidato yang dibawakan secara demonstratif dan bisa juga dalam suasana demonstratif.

Kerangka Utama Orasi:
• Starting fire/Pembuka: Memulai orasi dengan membakar/mengetarkan suasana.
• Isi : Memuat data informasi baik kejelekan maupun kebaikan, kelemahan-kekuatan,data yang argumentatif-agitatif.
• Penutup:agitasi,ajakan

Catatan:
• Bahasa yang memikat, lama waktu terukur 5 – 15 menit, pidato tiga jam itu Fidel Castro, Presiden Cuba.
• Pidato Marcus Tullius Cicero, Ahli pidato romawi bahkan dengan menggunakan keahlian orasinya dia bisa meyakinkan para senat negara Romawi untuk menghukum mati catilinia dan 5 komplotannya tanpa proses pengadilian. Dia juga diampuni oleh Cesar karena dukungannya kepada pompius untuk menjadi kaisar Romawi karena kefasihan pidato dan public speaking.
• Pidato Rekan-rekan aktivis mahasiswa dan politisi tahun 98 yang menjungkal presiden Soeharto.
• Orasi-orasi aktivis buruh, aktivis lingkungan, aktivis serikat pekerja,aktivis kampus yang memperjuangkan hak-hak mereka.

PRESENTASI

Definisi:
Adalah salah satu jenis public speaking dalam menyampaikan gagasan atau ide kepada pendengar.

Proses belajar:
Kita belajar ………
• 10 % dari apa yang kita baca
• 20% dari apa yang kita dengar
• 30% dari apa yang kita lihat
• 50% dari apa yang kita lihat dan dengar
• 70% dari apa yang kita ucapkan
• 90% dari apa yang kita ucapkan dan lakukan

1) Persiapan Presentasi:
• Buatlah kerangka utama presentasi kamu.
Bandingkan dengan minat pendengar
• Ketahui karakteristik dan dasar pengetahuan pendengar:
Pembukaanmu harus "menggiring" pendengar pada satu pemikiran.
Dari pembukaan ini, tunjukkan pendapat/topik yang akan disampaikan.
Kemudian mulailah memasuki argumentasi
• Melihat poin di atas, persempit topik presentasimu menjadi beberapa pemikiran utama
• Latihlah presentasimu, entah itu kamu rekam sendiri, atau melakukannya di hadapan beberapa teman

2) Teknik Presentasi:
• Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh atau peristiwa yang dramatik.
• Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan presentasi
• Lakukan kontak mata dengan pendengar
• Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata
• Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan menuju ke pemikiran yang lain.
• Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka
• Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah dipresentasikan
• Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada:
isi presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh)
kesimpulan cara presentasi .

3) Penggunaan alat-alat Audio-Visual
• Bila menggunakan komputer, periksa apakah hardware-nya cocok dengan software yang hendak kamu gunakan. Periksa juga apakah dokumenmu bisa digunakan dengan versi software yang ada.
• Datanglah lebih pagi, serta periksalah apakah semua alat bantu yang hendak digunakan (audio, visual, komputer) bisa dilihat, didengarkan, dan dimengerti oleh semuanya.
• Gunakan huruf-huruf sederhana dan berukuran besar agar bisa dibaca dengan mudah (tampilan visual).
• Perlengkapi setiap pemikiran utamamu dengan material yang bisa ditunjukkan
• Jangan membagikan kertas (handout), termasuk kerangka utama, sebelum presentasimu (atau pendengar akan terfokus untuk membacanya daripada mendengarkan presentasimu).

DEBAT

Definisi:
Adalah suatu percakapan, pertukarpikiran antara 2 pihak atau lebih dengan tujuan untuk menglahkan pihak lawan bicara, yang dicari adalah kemenangan dan biasanya dicapai tanpa kenal kompromi, tanpa kenal damai. Jadi masing –masing pihak harus punya argumentasi yang andal, punya strategi dan taktik. Debat antara lain juga menghalalkan segala cara.

Manfaat Debat:
• Melatih diri kita dalam berpikir secara logis dan konsisten (tidak plin plan) sejak semula;
• Menantang dan memperluas cakrawala berpikir;
• Meneguhkan pendirian dengan menyusun pandangan argumentasi yang mendukung pendirian kita;
• Meneguhkan kepercayaann pada diri sendiri;
• Berguna sebagai sarana untuk koreksi terhadap langkah atau kebijaksanaan yang menyimpang (tidak meluluh negatif).

Teknik Debat:

Persiapan Debat:
• Pelajari bahan dengan teliti
• Cari bahan bacaan penunjang
• Cari sudut pandang yang beragam, kekuatan dan kelemahan
• Pelajari karakter lawan debat
• Tentukan taktik: ofensif atau defensif,susun argumentasi
• Ketahui bentuk perdebatan: terbuka atau tertutup
• Ketahui bentuk perdebatan: ada juri atau tidak
• Ketahui bentuk perdebatan : audiens suka pendpat yang mana

Saat Debat:

• Ambil sikap tubuh yang nyaman
• Konsentrasi, jangan grogi
• Bersikaplah yang simpatik bagi juri atau audience
• Gunakan taktik yang jitu (harus dilatih dengan baik):
 Setir pendapat lawan, jatuhkan secara langsung
 Gunakan cara berpikir makro (jika lawan: mikro)
 Gunakan cara berpikir mikro (jika lawan: makro)
 Ilustrasi yang tepat dan akrab dengan audience
 Analisis secara tajam titik- titik lemah pola pikir lawan
 Analisis secara tajam titik lemah ilustrasi lawan
 Tolak argumentasi lawan dengan cara ofensif
 Gunakan teknik melebih-lebihkan pendapat lawan, sampai ia jatuh dengan argumentasinya tersebut.
• Jika terpaksa karena lemah, buang waktu dengan ngelantur,keluar dari pokok pembicaraan, atau merasa tersinggu, pokoknya asal dan buang waktu saja.
• Hati-hati dalam mendikte lawan
• Hati-hati memainkan tuduhan langsung pd lawan.
• Cari dukungan dari audience
• Hindari debat kusir yang berkesan murahan

“Untuk mencapai seorang yang minimal bisa berbicara di depan umum dengan baik, saya perlu meletakkan pilar untuk kita semua yang hadir di sini: Sadar akan kelemahan-kekuatan kita,nilai-nilai yang dihidupi, perlu kecerdikan untuk tanpa henti berinovasi, men-improve-nya, melakukan dengan penuh cinta dan dalam keadaan yang lepas-bebas.Tetesan air yang melubangi batu bukan karena kekuatan tapi karena terus – menerus”

1 comments: (+add yours?)

MOTIVATOR INDONESIA said...

Sangat bermanfaat sekali.

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING MAHASISWA

Post a Comment