Empat pilar yang menjadi tiang-tiang penopang kehidupan koperasi kredit yakni pendidikan, swadaya, solidaritas dan inovasi.
Pendidikan
Pertumbuhan
dan keberlanjutan kehidupan koperasi kredit sangat mengandalkan
pendidikan. Pendidikan merupakan sarana utama untuk membangun insan
koperasi kredit sadar berkoperasi dan mampu berkoperasi kredit dalam
mewujudkan kehidupan anggotanya yang sejahtera dan bermartabat.
Setiap
orang untuk menjadi anggota koperasi kredit hanya melalui pintu
pendidikan. Sebab pendidikan mempunyai tugas penting untuk menanamkan
kesadaran akan nilai-nilai koperasi kredit antara lain kemandirian,
solidaritas, kerja sama, kejujuran, bekerja keras dan cerdas,
tanggungjawab sosial dan saling percaya. Koperasi kredit dimulai dari pendidikan, berkembang karena pendidikan dan dikontrol oleh pendidikan.
Dengan
demikian, melalui pendidikan yang terus-menerus, insan koperasi kredit
juga dapat disadarkan untuk membangun diri dalam kebersamaan demi
membentuk karakter sebagai insan kopdit mulai mengatur ekonomi keluarga
secara bijaksana. Pendidikan membuat kita beralih dari pola hidup boros
untuk hidup hemat dan mulai menabung dari penghematan uang jajan setiap
hari.
Swadaya
Swadaya
berarti membangun kekuatan sendiri. Melalui pilar swadaya ini, para
insan koperasi kredit selalu percaya diri dan mempunyai rasa harga diri
untuk terus berjuang mempertahankan hidup secara bermartabat dalam
kerjasama dan kebersamaan dengan orang lain. Koperasi kredit selalu
berusaha untuk sedapat mungkin membiayai dirinya sendiri untuk
mengembangkan koperasi kreditnya semakin besar dan sehat serta para
anggotanya semakin sejahtera.
Melalui semangat swadaya, kita membangun kekuatan masyarakat setempat melandaskan filosofi pemberdayaan Raiffesien yakni “hanya
orang miskin yang dapat mengatasi kesulitannya sendiri” dengan cara
menabung dari apa yang ada pada orang miskin, dipinjamkan kepada orang
miskin untuk pengembangan ekonomi rumah tangganya.
Koperasi
kredit sejak awal terbentuknya tetap konsisten untuk menggerakkan
usahanya dengan berpijak pada simpanan dan tabungan dari anggota,
kemudian dipinjamkan kepada anggota. Anggota sebagai pemilik dan
pengguna jasa koperasi kredit. Kemandirian membebaskan koperasi kredit dari berbagai intrik kepentingan yang memudarkan semangat keswadayaan.
Solidaritas
Solidaritas
koperasi kredit mewujud dalam semboyannya “kau susah aku bantu, aku
susah kau bantu” menjadi semangat yang menjiwai segenap insan koperasi
kredit.
Semangat
solidaritas itu nampak secara nyata dalam kegiatan: simpan teratur,
pinjam bijaksana dan angsur tepat waktu agar terjadi saling tolong
menolong di antara sesama anggota dan masyarakat sekitar.
Solidaritas
menyadarkan anggota koperasi kredit untuk tidak hanya memikirkan
dirinya sendiri melainkan harus saling melayani, tolong menolong dan
berbuat baik demi kebaikan bersama.
Inovasi
Inovasi
juga menjadi salah satu pilar penting bagi koperasi kredit untuk
bertumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan
koperasi kredit saat ini adalah menggunakan teknologi komputerisasi
dalam pelayanan kepada anggota serta variasi produk simpanan dan
pinjaman sesuai kebutuhan anggota. Berbagai terobosan dan inovasi
tersebut membuat koperasi kredit semakin berkembang besar, sehat dan
dicintai oleh masyarakat.
Kehadiran
koperasi kredit tidak hanya membangun ekonomi anggota saja tetapi juga
memberikan nilai tambah secara sosial budaya, adanya proses pembebasan
diri dan orang lain, menjadi wadah dialog kehidupan, menumbuhkan harkat
dan martabat segenap insan koperasi kredit berdasarkan empat pilar
utamanya yakni pendidikan, swadaya, solidaritas dan inovasi. Untuk itu,
empat pilar dimaksud harus terus dijaga, dipelihara dan dilaksanakan
oleh setiap insan koperasi kredit hari ini dan generasi akan datang.
0 comments: (+add yours?)
Post a Comment