Kita pasti tahu sedikit banyak tentang Elang,
hewan pemangsa yang mampu menerkam dalam ketepatan dan kecepatan
mengagumkan. Saya mendapati bahwa ketika seekor Elang memilih area untuk
memangsa, Ia akan terbang berputar beberapa kali, mengamati keadaan di
sekeliling mangsanya untuk mempelajari situasi, kemudian mengambil
manuver pada jarak yang cukup, lalu terbang menukik tajam dengan
kecepatan 75-100 meter per-jam menerkam mangsa dengan kedua kakinya yang
kuat, dan dibawanya terbang sangat tinggi.
Elang memang memiliki mata yang sungguh
tajam, tapi keahliannya mempelajari situasi, memberi pemahaman kepada
saya tentang karakter visioner dalam spiritualitas kepemimpinan. Elang
tidak sekadar memiliki mata awas, tetapi juga kemampuan mengelola jarak
pandang yang tepat untuk berhasil mendapatkan hasil optimal.
Seorang pemimpin dengan karakter
visioner, diminta untuk dapat memelihara jarak pandang yang balk, agar
marnpu mengarahkan semua potensi mencapai sasaran dengan sukses. Ketika
pemimpin kehilangan kemampuan melihat apa yang ada di depannya, maka ia
kehilangan banyak peluang dan kesempatan menemukan strategi yang tepat
dalam mencapai keberhasilan.
Kerja Keras? Bukan Kerja Pintar
Jangan memimpin dalam semangat
kerja keras, memimpinlah dalam paradigma berpikir kerja pintar.
Mengusahakan dengan giat untuk tujuan yang ingin dicapai, tidak salah.
Tetapi, perhatikan, itulah mengapa tak jarang, kita terhalang berbagai
kendala yang menurunkan semangat, mengaburkan fokus dan bahkan
menghilangkan keberhasilan. Mengapa? Karena, kita begitu terpana pada
sasaran, lalu melupakan bahwa selain peluang-peluang, terdapat juga
keadaan-keadaan yang memerlukan perhatian Ada beberapa potensi bahaya
kegagalan yang meski kecil, tersebar di antara sasaran, yang perlu di
cermat dan diketahui bagaimana menghadapinya. lnilah saat tepat,
mengubah gaya kerja kita menjadi kerja pintar.
Lihat Elang. Ketika ia berputar sekali, Ia tengah memastikan mana yang akan menjadi sasarannya. Kala
Elang melakukan ini, kawanan mangsanya mungkin sangat waspada dan mulai
mencari ancang-ancang melarikan diri. Elang tahu persis, ia akan
kehilangan sasaran, dan terbang memutari area itu dengan sedikit leblh
tinggi dengan sebelumnya. Kawanan mangsa mengira, Elang tengah menyerah
dan terbang menjauh, padahal ia tengah mengamati, di mana letak mangsa
sasarannya, dan hal apa saja yang mungkin menghalangi tujuannya. Elang
memutar sekali lagi, ingin mengunci jarak pandangnya pada mangsa dengan
semua informasi bahaya yang Ia telah pelajari sebelumnya, menukik tajam,
dan dengan sergap menyengkeram mangsa dengan kedua kaki serta membawa
terkamannya menjauh ke angkasa, makin tinggi menuju sarangnya.
Pemimpin visioner tahu betul apa
tujuan yang hendak dicapai, mengunci target itu dengan cermat. Pergi
memutar untuk mempelajari semua peluang dan bahaya. Ketika benar-benar
dapat dipastikan bahwa segala sesuatu telah cukup matang, mengambil
langkah sigap mengambil keputusan tepat, dan melakukan tindakan
strategis rnencapai tujuan.
Dalam kepemimpinan spiritual,
karakter visioner berarti memiliki jarak pandang yang tepat. Bukan saja
atas tujuan apa dan bagaimana melaksanakan kepemimpinan, tetapi juga
atas hal mengatur strategi pada menentukan kapan memimpin untuk
melakukan tindakan nyata meraih keberhasilan.
Bawa Lebih Jauh!
Saat menerkam mangsa, Elang tidak
segera terbang rendah, tetapi terbang menjauh dan makin tinggi ke
angkasa. Mengapa? Mangsa yang diterkam, pasti terkejut dan berupaya
mengelak untuk melepaskan din dan terkaman kaki Elang yang kuat
mengunci. Elang tahu, jika ia lengah membiarkan mangsanya bergerak
bebas, maka ia pun akan kehilangan kesempatannya. Mangsa itu dibawanya
terbang meninggi, dan ketika berada makin tinggi dan tanah, mangsa yang
tengah berontak mcrasakan kekuatannya makin berkurang karena keadaannya
dibawa kepada kondisi di luar habitatnya. Mangsa-mangsa yang hidup di
darat dan air, merasakan berada pada ketinggian tertentu di atas tanah,
amat menakutkan. Ketika Elang tetap makin membawanya terbang menjauh,
selain keliahan berontak dan cengkeraman, ia pasti telah lemas ketakutan
karena ketinggian, dan Elang tidak mengalami perlawanan berat dan
mangsanya itu.
Pemimpin visioner tahu, ketika
mencapai tujuan, ia harus membawa pencapaian itu berada makin tinggi.
Setiap keberhasilan dilanjutkan dengan penetapan keberhasilan
selanjutnya yang lebih tinggi dan sebelumnya. Pemimpin visioner
menggunakan momentum-momentum dan memutuskan bahwa tidak ada jalan lain
untuk mempertahankan keberhasilan selain menggunakan momentum untuk
menanjak makin tinggi mengalahkan keadaan pencapaian awal dan memperoleh
keberhasilan selanjutnya. Gunakan momentum, dan arahkan lebih jauh
untuk keberhasilan selanjutnya. Jangan berhenti pada satu keberhasilan
dan terbuai dengan sukses sesaat. Bawa lebih jauh untuk mencapai hash
lebih lagi.
Jangan Paksa, Jatuhkan Saja!
Ketika Elang menerkam ikan yang
tengah berenang, ia berusaha membawa pergi ikan terbang tinggi. Tetapi,
arus sungai dan berat ikan besar membuat elang harus menggunakan
sayapnya sebagai dayung yang menghela tubuhnya mengikuti deras air,
menaikkan badannya sedikit demi sedikit. Ketika mulai terangkat, ikan
bereaksi menggeliat-geliat diangkat dan habitatnya, berjuang untuk tetap
hidup. Karena tidak sanggup menahan berat ikan dan kondisi arus sungai,
Elang memutuskan untuk melepaskan cengkeramannya, dan ikan pun jatuh
kembali masuk sungai dan pergi. Keputusan Elang, menyelamatkann dirinya
dan bahaya tenggelam.
Meski segala sesuatu telah matang
direncanakan dan siap dilaksanakan, seorang pemimpin dengan karakter
visioner tahu, jika lebih banyak bahaya, lebih baik berhenti dan tidak
melanjutkan, sampai semua potensi masalah dapat dihindarkan dan
diselesaikan. Pemimpin visioner memiliki jarak pandang yang jernih untuk
baksana memutuskan berhenti, lepaskan, dan menghindarkan dan potensi
kegagalan yang menghancurkan kelangsungan proses pencapaian. kita tidak
perlu memaksa. Jika keadaan tidak berpihak pada kita, mengalah sebentar,
dan perbaiki strategi untuk mencapai keberhasilan. Pertahankan jarak
pandang, gun akan mata elang visionari kita.
0 comments: (+add yours?)
Post a Comment