This summary is not available. Please click here to view the post.
Komputer di tangan Tuhan*
cinta itu mati
hatiku sayup.. lelah terkulai letih..
sayapku patah.. lelah berkelana..
ragaku mati.. tak bernyawa
kucoba lagi rengkuh bahagia itu
kugapai asa yg tertinggal
kusibak lagi hijaunya dedaunan dipadang gurun
kudengar lagu mendayu menyemarakkan hari
tetap..
hampa kujumpai..
cinta itu indah menggairahkan dan menyemangatiku
bak pelangi.. indah berwarna
bak air.. dingin menyejukkan raga
bak musik.. memeriahkan suasana
bak bunga.. memancarkan indah warnanya
bak burung.. indah kicauannya
kini..
semua sirna patah hilang berganti kelam
kuterawang jauh kedalam tak jua kutemui senyummu
kujelajah kiloan jarak tak juga kujumpai ragamu
kuingat lagi semua indah memoriku tak jua kutemui dirimu
kudendang lagu indah namun tak jua menyanyi indahku untukmu
sirna..
semua hilang tanpa bekas
berlarikah cintaku bersama waktumu
menjauhkah bahagiaku ditengah laramu
tak tau arahkah hatiku tanpamu disisiku
terombang-ambing tak tentu arah
terseok-seok bak tanpa penopang
pucat pasi tanpa warna
tangisku ditengah tawaku
senyumku ditengah piluku
tegarku ditengah gundahku
cinta itu mati..
pena ini malas tertoreh karena hilang asanya
bunga ini enggan merekah karena sirna warnanya
burung ini tak mau beranjak karena lelah sayapnya
diam...
merenung...
mencoba mencari jati dirinya..
dan tetap saja mati..
KOSONG
Telah ku kosongkan hati dan jiwaku untukMu Tuhanku agar Kau bisa sepenuhnya berkarya atas diriku
Sungguh mungkin caraku yg salah dalam mengartikan pesanMu ya Bapa
Karena tak dapat kurasakan apapun saat ini…
Hampa… Mati… Kosong…
Skenario apalagi yg hendak Kau ingin aku ikuti ya Bapa.. karena ku tak tau kemana arah yg harus kutuju..
Sekat di setiap langkahku bahkan petunjuk arah pun tak dapat kuraba, tak bisa kulihat apalagi kurasakan
Hampa… Mati… Kosong…
Ada tangis pengganti tawa…
Ada murung pengganti senyum…
Ada gundah pengganti langkah yg pasti…
Ada diam pengganti amarah, emosi, juga wujud inginku…
Ada sedih dibalik semua yg kujalani
Ya Tuhanku.. Ya Bapaku..
Aku serahkan segala sesuatu yg kumiliki hanya untuk mengabdi padaMu.. kiranya Kau mampukan aku dalam setiap langkahku untuk siapkan hatiku apabila memang harus terulang sakit juga terpuruk pada lubang yg sama
Sehingga kala ku jatuh.. ada Kau yg menopangku
Ada yg menguatkanku.. kala aku berada dalam keterpurukanku
Ya Tuhanku.. tuntun aku agar tak terjebak dalam target gempuran Iblis yg membuatku lupa akan jati diriku... menjadikanku seolah buruk: anak bodoh; pembawa celaka; si nasib sial; orang gagal; pecundang; orang yang tak layak dicintai
Ku percaya Bapa… bahwa semua hal yg telah Kau rencanakan baik adanya untukku
Bukalah mata hatiku dan juga mampukan aku untuk kembali memaknai pengujian tingkat kenaikan level kesabaran, kesungguhan dan keimananku. amin
Hidup memang berputar..tapi kita jangan "berputar-putar"....
usah kaukejar ekormu itu. Berjalanlah saja, maka dengan sendirinya ia akan mengikutimu." Dalam hidup ini ada hal-hal yang tidak dapat diraih dengan terus sibuk mengejarnya. Salah satunya adalah kehormatan atau
kemuliaan. Kian dikejar, kian menjauh. Sejenak teraih, sekejab raib lagi. Membuat kita jadi gila. Haus kuasa. Gila hormat. Di samping hasilnya sia-sia, harga yang harus dibayar pun amat mahal. Korban pasti berjatuhan. Tuhan Yesus meluruskan kekeliruan murid-murid-Nya dalam hal serius yang satu ini. Hidup ini bukan untuk "mengejar" kemuliaan, kehormatan, kedudukan dan kekuasaan. Sebab, orang pasti akan "berputar-putar" dalam keributan, pertengkaran, dan aksi kekerasan. Semua payah, semua susah, semua kalah! Yesus menekankan bahwa kemuliaan, kehormatan, kedudukan, dan kekuasaan hanya bisa dicapai ketika kita merendahkan hati, menjadi pelayan; menjadi hamba (ayat 43, 44). Teladan yang sejati adalah Yesus sendiri (ayat 45). Tugas kita adalah untuk "berjalan saja" memenuhi panggilan hidup, yaitu memuliakan Tuhan dengan cara melayani sesama; memberikan yang terbaik. Lupakan pamrih. Jauhkan keinginan untuk dimuliakan. Kemuliaan adalah hak Tuhan. Dia lebih tahu bagaimana melengkapi kita dengan anugerah-Nya. Berkat pasti "mengikuti" kita selaras dengan kemurahan-Nya atas karya pengabdian kita yang tulus --PAD
LAKUKAN SAJA KARYA TERBAIK ANDA
TUHAN TAHU MENGARUNIAKAN APA YANG TERBAIK UNTUK ANDA