kesuksesan.
Elemen Soft Skills
kesuksesan.
Berpikir Kritis
Sebelum melanjutkan membaca, mengingat bahasa yang digunakan cukup “berat” tulisan ini memang ditujukan kepada teman-teman mahasiswa. Tapi, bukan berarti bagi temen-temen yang bukan mahasiswa tidak boleh, boleh kok.
Selamat membaca…
Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya seorang manusia tercipta. Seorang filsuf pernah berkata, “Aku hidup karena berpikir”. Peoses berpikir merupakan suatu hal yang natural, lumrah, dan berada dalam lingkaran fitrah manusia yang hidup. Bahkan, seorang yang mengalami gangguan jiwa pun merupakan seorang pemikir yang mempunyai dunia lain dalam hidupnya. Saat kita berpikir, seringkali apa yang kita pikirkan menjadi bias, tidak mempunyai arah yang jelas, parsial, dan tidak jarang emosional atau terkesan egosentris. Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup seseorang sesungguhnya ditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir, sehingga dari pemikiran yang berkualitas itu dia akan mampu menciptakan penemuan atau pun inovasi baru dalam hidupnya. Bukankah seorang pahlawan lahir dari cara berpikirnya yang selalu besar. Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia pun mengubah wajah dunia yang primitif menjadi dunia yang luar biasa ini dengan perubahan pemikiran.
Manusia-manusia yang sesungguhnya sanggup mengubah peradaban dunia ini, yang sanggup mengubah wajah bangsa ini menjadi lebih baik. Di dalam derasnya arus akademis, kita juga adalah pemikir-pemikir. Tidak sedikit dari kehidupan sosial yang menjadi bagian dari kehidupan mahasiswa. Kebijakan pemerintah pun tidak luput dari pengamatan mahasiswa. Tapi, apakah buah pemikiran kita sudah memiliki standar intelektual? Benarkah pemikiran kita sudah kritis? Pemikiran yang bukan hanya sekedar muncul dari rasa emosional atau asumsi dan justifikasi, namun sebuah karya intelektual yang hadir secara ilmiah, atas dasar validitas dan analisis suatu data. Jangan-jangan kita hanya terjebak dalam arus provokasi yang ‘memaksa’ untuk berpikir kritis, namun hanya untaian kata-kata tanpa arti yang keluar.
Seorang mahasiswa bukanlah pemuda tanpa visi, tanpa arah, namun pemuda yang dibangun secara intelektual menjadi cadangan negeri ini. Untuk itu, kita perlu belajar banyak dari guru/dosen kita. Sama halnya saat kita mencoba untuk berpikir secara kritis. Seharusnya kita paham akan konsep berpikir kritis sehingga kita tidak terjebak dalam pemikiran kita sendiri.
Menurut Paul & Elder (2005), berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik sistemasi cara berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide yang digagas.
Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikir secara jelas dan tepat. Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat model penyelesaian masalah secara efektif.
Beberapa hal yang menjadi ciri khas dari pemikir kritis itu sendiri adalah:
- Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada.
- Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan konsekuensi yang logis.
- Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang kompleks
- Mulailah dengan berpikir apa dan kenapa, lalu carilah arah yang tepat untuk jawaban dari pertanyaan tersebut.
- Tujuan pertanyaan akan apa dan kenapa
- Informasi yang spesifik untuk menjawab pertanyaan diatas.
- Kriteria standar yang ditetapkan untuk memenuhi jawaban atas pertanyaan.
- Kejelasan dari solusi permasalahan/pertanyaan.
- Konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang kita inginkan.
- Mengevaluasi kembali hasil pemikiran kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kriteria-kriteria di atas tentunya harus menggunakan elemen-elemen penyusun kerangka berpikir suatu gagasan atau ide. Sebuah gagasan/ide harus menjawab beberapa hal sebagai berikut.
- Tujuan dari sebuah gagasan/ide
- Pertanyaan dari suatu masalah terhadap gagasan/ide
- Sudut pandang dari gagasan/ide
- Informasi yang muncul dari gagasan/ide
- Interpretasi dan kesimpulan yang mungkin muncul.
- Konsep pemikiran dari gagasan/ide tersebut
- Implikasi dan konsekuensi
- Asumsi yang digunakan dalam memunculkan gagasan/ide tersebut
Egosentris akan membuat pemikiran kita menjadi tertutup sehingga sulit mendapatkan inovasi-inovasi baru yang dapat hadir. Pada akhirnya, sikap egosentris ini akan membawa manusia ke dalam komunitas individualistis yang tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Bukan menjadi solusi, tetapi hanya menjadi penambah masalah. Semakin sering kita berlatih berpikir kritis secara ilmiah, maka kita akan semakin berkembang menjadi tidak hanya sebagai pemikir kritis yang ulung, namun juga sebagai pemecah masalah yang ada di lingkungan. Khususnya pemecah masalah bangsa Indonesia ini.
Referensi: Paul, Richard and Linda Elder. 2005. The Miniature Guide to Critical Thinking “CONCEPTS & TOOLS”. The Foundation of Critical Thinking. California.
Meniru Semangat Hidup Kucing Menekan Emosi dan Nafsu Amarah
Jangan Ragu Ungkapkan Bahasa Cinta
Tentu Anda pernah mendengar tentang istilah bahasa cinta. Bagaimana sih yang dimaksud dengan bahasa cinta? Apakah hanya berupa kata-kata rayuan belaka? Kalau Anda mengira bahasa cinta hanya merupakan rangkaian kata-kata yang berbunga-bunga, berarti Anda belum memahami konsep cinta yang sebenarnya.
Lantas apa saja yang bisa dikategorikan bahasa cinta? Simak yang berikut ini:
Bahasa cinta 1: Kata-kata pendukung
Bila kita menerima kata-kata yang mendukung kita, maka kita akan lebih termotivasi untuk memberi respon yang sama dan melakukan sesuatu yang diinginkan pasangan kita. Pujian, kata-kata yang membesarkan hati, atau yang mendorong, atau memberi semangat, kata-kata ramah, kata-kata merendah, membicarakan hal-hal positif tentang pasangan Anda saat dia tidak ada, adalah salah satu bentuk ungkapan atau bahasa cinta.
Bahasa cinta 2: Saat-saat mengesankan
Aspek utama dari saat-saat mengesankan adalah kebersamaan. Kebersamaan berarti perhatian yang dipusatkan, artinya kita sedang melakukan sesuatu bersama dengan penuh perhatian kepada orang yang bersama kita. Yang penting dalam hal ini adalah apa yang terjadi dalam taraf emosi. Misalnya, istri menemani suaminya menonton pertandingan bola di TV - ia tidak segan-segan ikut melonjak dan berteriak kegirangan ketika kesebelasan jagoannya menang.
Bahasa cinta 3: Menerima hadiah-hadiah
Hadiah merupakan simbol visual dari cinta. Bagi orang-orang tertentu simbol cinta yang terlihat nyata merupakan sesuatu yang terpenting, bagi orang lain mungkin tidak begitu penting. Hadiah bisa ditemukan, dibeli, atau dibuat. Pemberian diri adalah bentuk 'hadiah' yang tidak dapat diraba. Kehadiran fisik di saat penting merupakan 'hadiah' berharga yang bisa Anda berikan jika bagi pasangan Anda bahasa cinta primernya adalah menerima hadiah.
Bahasa cinta 4: Pelayanan
Pelayanan untuk melakukan hal-hal yang Anda tahu pasti diinginkan oleh pasangan Anda agar Anda melakukannya. Anda berusaha menyenangkannya dengan melayaninya, mengutarakan cinta Anda kepadanya dengan melakukan hal-hal seperti menyiapkan sarapan atau makan malam untuknya, mengganti air akuarium, dan lain hal yang pasangan Anda pernah memohon (bukan menuntut!) agar Anda melakukannya.
Bahasa cinta 5: Sentuhan fisik
Merupakan cara yang luar biasa untuk menyampaikan cinta. Saling berpegangan tangan, mencium, memeluk, dan bercinta - semuanya merupakan cara menyampaikan emosi cinta pada pasangan kita.
Peter dan Tina
Jangan Terjebak Mitos Rokok!!!!
Yang benar adalah: merokok membuat gigi kuning, mata merah, dan nafas bau. Apakah ini tandanya keren dan modern?
2. Kamu nggak ingin ketinggalan zaman sebab sekarang semua orang merokok
Yang benar adalah: hanya satu di antara lima siswa SMU adlah perokok, tetaplah pada pendirianmu, beranikan untuk mengatakan: “tidak”. Mereka pastinya bangga juga.
3. Kamu masih muda, kamu bisa berhenti kapan saja kamu mau
Yang benar adalah: sekali kamu mencoba merokok, sulit untuk berhenti karena nikotin adalah zat adiktif. Kenyataannya adalah sebagian bear perokok bersat, mulai merokok pada usia remaja dan mereka sulit berhenti.
4. Merokok membuat kamu seksi
Pernah dengar? Mencium perokok seperi mencium asbak! Ini sih keterlaluan! Tapi iya juga! belum lagi rambut dan baju kamu berbau seperti cerobong asap.
5. Merokok menjadikan badan langsing
Kalau ini benar, kamu nggak pernah melihat orang gemuk merokok dong! Buktinya perokok bisa saja gemuk atau kurus.
6. Merokok bukan masalah dan tidak akan mematikan
Yang benar adalah: walaupun dibutuhkan waktu 10-20 tahun, tetapi terbukti rokok mengakibatkan 80% terjadinya kanker paru-paru dan 50% terjadinya serangan jantung, disamping berbagai kanker lainnya, impotensi gangguan kesuburan, dll. Bahkan aktor cowboy Marlboro mati karena kanker paru-paru.
7. Kalau hanya seidkit tidak apa-apa
Yang benar adalah: beberapa isapans aja sudah meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, kekuragan oksigen, nafas tersengal-sengal, batuk, mual, akit kepala! 43% dari orang yang merokok 3 batang saja sehari sudah dapat menimbulkan ketagihan dan meningkatkan resiko serangan jantung 2-3 kali diandingkan yang tidka merokok.
8. Kalau kamu kuat dan mandiri, tidak seorang pun bisa mengatur kamu untuk tidak merokok
Yang benar adalah: kebebasan dan kedewasaan berarti bisa meutuskan sendiri apa yang baik bagi diri sendiri berdasarkan logika dan nalar yang benar. Tidak harus ikut-ikutan.
9. Merokok pasti tidka jelek, buktinya diiklankan secara luas di mana-mana
Apa kamu nggak sadar bahwa tanpa keuntungan yang aduhai, iklan rokok akan rela menginvestasikan modalnya buat promosi bermilyar-milyar? Dari mana untungnya? ya dari ketagihan kamu itu!
10. Masa iya sih iklan rokok akan berbohong?
Sekarang begini saja: Apa kamu pernah lihat daftar kandungan bahan berbahaya di bungkus atau iklan rokok?
Sumber : buletin PERDHAKI (4) XXXXVIII TRW II 2010
HIDUP ADALAH PERANG, PEPERANGAN MELAWAN DIRI SENDIRI!
Makna perang seringkali kita salah artikan sebagai untuk memerangi dan menghancurkan pihak atau orang lain. Begitu tidak ada kesepahaman, jalan keluarnya adalah perang. Begitu yang terjadi Dari jaman barbar sampai jaman modern sekarang, perang masih tetap berlangsung, tak pernah berhenti.
Apakah kita sudah bisa dengan lantang berteriak ” Merdeka ! ” dalam arti yang sesungguhnya karena sudah bebas jajahan kebodohan batin ?
Penindas itu Bernama CINTA...!!!
Dalam sebuah perjalanan hidup, cinta memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Buktinya, dapat kita lihat dari sinetron, film, lagu-lagu bahkan dari iklan sms diberbagai media.”Cinta itu bukan tujuan! Bukan cita-cita! Melainkan alat,”atau untuk lebih jauh lagi, cinta itu sebagai sebuah alat untuk melegitimasi manusia untuk menindas manusia yang lain. Ketika saya memaknai cinta seperti itu tentu banyak yang tidak sepakat terutama yang sudah dijajah virus cinta akut,. Karena selama ini, kita semua selalu menganggap cinta adalah sebuah nilai luhur dan tulus yang berasal dari hati yang paling dalam.