Jarak Pandang

0 comments

Kita pasti tahu sedikit banyak tentang Elang, hewan pemangsa yang mampu menerkam dalam ketepatan dan kecepatan mengagumkan. Saya mendapati bahwa ketika seekor Elang memilih area untuk memangsa, Ia akan terbang berputar beberapa kali, mengamati keadaan di sekeliling mangsanya untuk mempelajari situasi, kemudian mengambil manuver pada jarak yang cukup, lalu terbang menukik tajam dengan kecepatan 75-100 meter per-jam menerkam mangsa dengan kedua kakinya yang kuat, dan dibawanya terbang sangat tinggi.

Elang memang memiliki mata yang sungguh tajam, tapi keahliannya mempelajari situasi, memberi pemahaman kepada saya tentang karakter visioner dalam spiritualitas kepemimpinan. Elang tidak sekadar memiliki mata awas, tetapi juga kemampuan mengelola jarak pandang yang tepat untuk berhasil mendapatkan hasil optimal.
Seorang pemimpin dengan karakter visioner, diminta untuk dapat memelihara jarak pandang yang balk, agar marnpu mengarahkan semua potensi mencapai sasaran dengan sukses. Ketika pemimpin kehilangan kemampuan melihat apa yang ada di depannya, maka ia kehilangan banyak peluang dan kesempatan menemukan strategi yang tepat dalam mencapai keberhasilan. 

Kerja Keras? Bukan Kerja Pintar 

Jangan memimpin dalam semangat kerja keras, memimpinlah dalam paradigma berpikir kerja pintar. Mengusahakan dengan giat untuk tujuan yang ingin dicapai, tidak salah. Tetapi, perhatikan, itulah mengapa tak jarang, kita terhalang berbagai kendala yang menurunkan semangat, mengaburkan fokus dan bahkan menghilangkan keberhasilan. Mengapa? Karena, kita begitu terpana pada sasaran, lalu melupakan bahwa selain peluang-peluang, terdapat juga keadaan-keadaan yang memerlukan perhatian Ada beberapa potensi bahaya kegagalan yang meski kecil, tersebar di antara sasaran, yang perlu di cermat dan diketahui bagaimana menghadapinya. lnilah saat tepat, mengubah gaya kerja kita menjadi kerja pintar.

Lihat Elang. Ketika ia berputar sekali, Ia tengah memastikan mana yang akan menjadi sasarannya. Kala Elang melakukan ini, kawanan mangsanya mungkin sangat waspada dan mulai mencari ancang-ancang melarikan diri. Elang tahu persis, ia akan kehilangan sasaran, dan terbang memutari area itu dengan sedikit leblh tinggi dengan sebelumnya. Kawanan mangsa mengira, Elang tengah menyerah dan terbang menjauh, padahal ia tengah mengamati, di mana letak mangsa sasarannya, dan hal apa saja yang mungkin menghalangi tujuannya. Elang memutar sekali lagi, ingin mengunci jarak pandangnya pada mangsa dengan semua informasi bahaya yang Ia telah pelajari sebelumnya, menukik tajam, dan dengan sergap menyengkeram mangsa dengan kedua kaki serta membawa terkamannya menjauh ke angkasa, makin tinggi menuju sarangnya.

Pemimpin visioner tahu betul apa tujuan yang hendak dicapai, mengunci target itu dengan cermat. Pergi memutar untuk mempelajari semua peluang dan bahaya. Ketika benar-benar dapat dipastikan bahwa segala sesuatu telah cukup matang, mengambil langkah sigap mengambil keputusan tepat, dan melakukan tindakan strategis rnencapai tujuan. 

Dalam kepemimpinan spiritual, karakter visioner berarti memiliki jarak pandang yang tepat. Bukan saja atas tujuan apa dan bagaimana melaksanakan kepemimpinan, tetapi juga atas hal mengatur strategi pada menentukan kapan memimpin untuk melakukan tindakan nyata meraih keberhasilan.

Bawa Lebih Jauh! 

Saat menerkam mangsa, Elang tidak segera terbang rendah, tetapi terbang menjauh dan makin tinggi ke angkasa. Mengapa?  Mangsa yang diterkam, pasti terkejut dan berupaya mengelak untuk melepaskan din dan terkaman kaki Elang yang kuat mengunci. Elang tahu, jika ia lengah membiarkan mangsanya bergerak bebas, maka ia pun akan kehilangan kesempatannya. Mangsa itu dibawanya terbang meninggi, dan ketika berada makin tinggi dan tanah, mangsa yang tengah berontak mcrasakan kekuatannya makin berkurang karena keadaannya dibawa kepada kondisi di luar habitatnya. Mangsa-mangsa yang hidup di darat dan air, merasakan berada pada ketinggian tertentu di atas tanah, amat menakutkan. Ketika Elang tetap makin membawanya terbang menjauh, selain keliahan berontak dan cengkeraman, ia pasti telah lemas ketakutan karena ketinggian, dan Elang tidak mengalami perlawanan berat dan mangsanya itu. 

Pemimpin visioner tahu, ketika mencapai tujuan, ia harus membawa pencapaian itu berada makin tinggi. Setiap keberhasilan dilanjutkan dengan penetapan keberhasilan selanjutnya yang lebih tinggi dan sebelumnya. Pemimpin visioner menggunakan momentum-momentum dan memutuskan bahwa tidak ada jalan lain untuk mempertahankan keberhasilan selain menggunakan momentum untuk menanjak makin tinggi mengalahkan keadaan pencapaian awal dan memperoleh keberhasilan selanjutnya. Gunakan momentum, dan arahkan lebih jauh untuk keberhasilan selanjutnya. Jangan berhenti pada satu keberhasilan dan terbuai dengan sukses sesaat. Bawa lebih jauh untuk mencapai hash lebih lagi. 

Jangan Paksa, Jatuhkan Saja! 

Ketika Elang menerkam ikan yang tengah berenang, ia berusaha membawa pergi ikan terbang tinggi. Tetapi, arus sungai dan berat ikan besar membuat elang harus menggunakan sayapnya sebagai dayung yang menghela tubuhnya mengikuti deras air, menaikkan badannya sedikit demi sedikit. Ketika mulai terangkat, ikan bereaksi menggeliat-geliat diangkat dan habitatnya, berjuang untuk tetap hidup. Karena tidak sanggup menahan berat ikan dan kondisi arus sungai, Elang memutuskan untuk melepaskan cengkeramannya, dan ikan pun jatuh kembali masuk sungai dan pergi. Keputusan Elang, menyelamatkann dirinya dan bahaya tenggelam. 

Meski segala sesuatu telah matang direncanakan dan siap dilaksanakan, seorang pemimpin dengan karakter visioner tahu, jika lebih banyak bahaya, lebih baik berhenti dan tidak melanjutkan, sampai semua potensi masalah dapat dihindarkan dan diselesaikan. Pemimpin visioner memiliki jarak pandang yang jernih untuk baksana memutuskan berhenti, lepaskan, dan menghindarkan dan potensi kegagalan yang menghancurkan kelangsungan proses pencapaian. kita tidak perlu memaksa. Jika keadaan tidak berpihak pada kita, mengalah sebentar, dan perbaiki strategi untuk mencapai keberhasilan. Pertahankan jarak pandang, gun akan mata elang visionari kita.